Tampilkan postingan dengan label tentang pemilik blog. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tentang pemilik blog. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 Agustus 2013

WRITING CHALLENGE DAY 10 : WRITE A LETTER TO YOUR FUTURE SELF

WRITE A LETTER TO YOUR FUTURE SELF

Tantangan WCD 10 ini terbilang cukup unik yaitu menulis surat untuk diri sendiri di masa depan. Pernah membayangkan menyampaikan pesan untuk diri anda sendiri? Saya rasa pantas dicoba.

Dear Myself in the future,

Kuharap kau sehat selalu, karena bagiku kesehatan sangat penting, dengan sehat kau mampu melakukan aktivitas dan kegiatan apa pun yang kau suka. 

Kuharap kau dalam keadaan bahagia dan dicintai oleh suami dan mungkin anak-anak (aku membayangkanmu berkeluarga, meski kau payah dalam hal-hal rumah tangga, mengingat kau tak bisa masak, messy and disorganized, jadi kukira mungkin kau akan mencari pasangan hidup yang punya semua itu, tapi ingat kau pun harus belajar untuk berubah). 

Aku tahu kau selalu memimpikan mempunyai keluarga sendiri dengan anak-anak yang lucu dan menggemaskan. Dan kau selalu bermimpi setiap malam, bisa membacakan cerita sebelum tidur untuk mereka, karena hal itu tidak pernah terjadi pada diri kita. And you will make a strong bond with your children, because you won't let them feel lonely and you have a lot of love to give. 

O ya, bagaimana dengan impianmu untuk bisa jadi penulis? Maksudku diluar menulis blog. Aku tau kau pasti bisa, karena hei, tanpa bermaksud mengaitkannya dengan UUZ (ujung-ujungnya Zodiac), tapi sebagai Pisces, kita kan sangat terkenal disektor imajinasi. Oleh karena itu kalau kau mempunyai imajinasi dalam kepalamu, jangan hanya dipendam saja tapi salurkan juga. Tapi kau juga harus fokus dan disiplin. Aku tau kau sangat gampang terdistraksi. 

Namun seandainya kau tidak menjadi penulis pun, aku harap cita-cita mu yang lain untuk mempunyai toko buku tersampaikan. Kadang kupikir, yang kurang dari negara ini bukan penulis tapi toko buku. Semoga kau bisa memiliki toko bukumu sendiri. Toko buku yang personal seperti toko buku punya Meg Ryan di film You've Got Mail, tentu saja dengan ending yang berbeda. Dengan memiliki toko buku kau bisa menjadi jembatan bagi semua pihak seperti penulis, penerbit, pembaca. Aku pernah membaca bahwa angka 14, tanggal kelahiran kita, mengandung arti sebagai komunikator. Bagiku komunikator adalah perantara. 

Kuharap kau sudah menghilangkan rasa rendah diri atau low self esteem dalam dirimu itu. Yakinlah pada dirimu sendiri bahwa kau bisa.

Aku tau, tidak sepantasnya aku memintamu untuk religius, karena aku sendiri sekarang ini tidak religius, tapi ingatlah selalu akan Tuhan dan luangkan waktu untuk berdoa. Mungkin ada kalanya kau skeptikal dengan urusan spiritualisme, tapi aku tahu dalam hatimu kau sangat ingin mememercayainya dan kau selalu yakin bahwa mujizat itu nyata selama kau percaya. 

Dan kuharap saat kau membaca ini kau sudah benar-benar menjadi "master of your emotion". Aku tahu kalau kau mudah gugup, cemas, dan ada kalanya reaksimu berlebih saat menghadapi sesuatu yang membuatmu tidak nyaman. Begitu pula bila ada seseorang yang membuatmu jengkel, reaksimu cenderung keras, be softer and cooling down, okay. Jangan terlalu berlebihan saat menghadapi sesuatu. Sekiranya aku tahu rasa sensitifmu sudah mulai berkurang dibanding dulu. 

Lalu persoalanmu dengan waktu. Kau selalu menganggap waktu 1 x 24 jam tidak pernah cukup. Ada begitu banyak hal dalam pikiranmu, ada begitu banyak kegiatan yang selalu mau kau pelajari, tapi kau harus fokus untuk memilih satu yang benar-benar kau sukai. 

Terakhir, jangan sesali yang sudah terjadi. Kau tak bisa kembali ke masa lalu atau pun terus menerus menyalahkan diri. Jadikan masa lalu sebagai pelajaran dan berikan masa depan harapan yang positif. 

Best regards,
Yourself in the past

Senin, 19 Agustus 2013

WRITING CHALLENGE DAY 6 : WRITE ABOUT YOUR FEELINGS FOR SOMEONE

Write About Your Feelings For Someone

Another challenge about express my feeling again? Well I think I started to understand why express your feeling is a challenge. Because not everyone can't do it. Not because they don't have any feelings, but simply not everyone understand about their feelings. Well maybe they knew it, but they are not sure about it. Because sometimes humans are contradictive. Such as they love you but they also fear about commitment, they are helping you, but they also complain when they helped you. Their head say yes but their heart say no. 

Okay back to topic, with who I must express my feeling, because the last time I told my parents about how I feel, they mocked me and told me my feeling is not important. Don't get me wrong, I love my parents, but sometimes I feel bitter about how they are treating me. If there is one thing I really need and want it from them is called understanding.

Since that I become a person who is trying to hide my feeling, even become emotional detachment. Because I learn if I trust people so easily, it can backfire me. I tend to be a loner, because when I'm alone, I can do what I want, I feel free, I even more productive. Don't get me wrong it doesn't mean I have problem to socialize. But I prefer a few friends rather than a lot of friends. My motto is more people are more problems. I don't like drama but it seems drama loves me :D

Back to topic, since the challenge must express my feelings to someone and so far I only express my feelings to everyone if they read my crappy writing through this, I guess I will pretend if I have a life mate. I don't want write soul mate because, well call me skeptical but life mate sounds more realistic rather than soul mate. But it doesn't mean I don't believe with soul mate, it juts maybe only one in a million of people who can find their soul mate.

Dear

I wish you stop possessive on me like try to control me
I hate when you try to control or dominate me
I know you just try to protect me
But I need a space too

Don't get me wrong, I like our time together
Our intimacy
I like when we cuddled each other on the sofa while we're watching mystery drama
I'm really enjoying when you flattered me, give me massage on my nape of neck
I love all your affection

And since you asked me to tell you about what I don't like from you, here
I don't like when I made mistake and apologized, you still lift up the problem
Everyone have their own past, no need to remind them again and again
I never declare my self as a saint or pure person, I'm just human, imperfect
So please don't push me to do something that I don't like
Also don't be rude on me because I will  do the same
I have intense reaction when it comes about emotion
And to be honest I don't like it
Because I know it will hurt you too
And i don't want to hurt you

And I need alone when I need to recharge my energies
Also I need your understanding about my hobbies, my desires, my insecurities
I ask no more
Thank you for your love and all the pleasure you gave me
In return I will be at your side, darling.

Full of Love
Your dearest one

Sabtu, 17 Agustus 2013

WRITING CHALLENGE DAY 5 : WRITE A LETTER TO ANYBODY

Frankly speaking, I think day 5 challenge is one of the hardest challenge. I never smart enough when it comes to express my feeling. Write a letter? To who I must write a letter? I don't have any close friends, Sadly isn't it? or pathetic? Yes, I do have some friends but I don't know, not kind of friend where I can share my dreams, my deepest secret, my insecurity. 

Dear best friend wherever you are,

Hai, kita ngga pernah ketemu, tapi suatu hari nanti aku berharap bisa menemukan dirimu. 
Jadi aku ngga akan merasa kesepian lagi, sekiranya aku tau kalau aku merasa kesepian, aku bisa meneleponmu  untuk sekedar curhat tanpa kau merasa bahwa aku menjadi beban atau merepotkan.
Aku tidak peduli meskipun hobby kita berbeda, tapi yang kuinginkan adalah kau tidak merasa bosan saat harus menemaniku ke toko buku. 
Sebaliknya aku pun akan menemanimu ke tempat yang kau suka, walaupun aku tidak suka tempat itu. 
Karena sebagai sahabat kita akan berusaha saling mengerti dan memahami.
Saat aku salah, kau mengingatkanku tapi tidak menghakimiku. 
Saat yang lain meninggalkanku, kau tetap menemaniku..
Namun saat aku butuh waktu untuk sendiri, kau memberiku ruang, begitu pun sebaliknya.
Tentu saja ada kalanya kita berdebat dan bertengkar.
Tapi pada akhirnya kita berbaikan, biasanya kau akan mencoba berbaikan dengan mengatakan kau ingin pergi ke toko buku dan minta referensiku soal buku yang akan kau beli. 
Aku sendiri juga akan meneleponmu untuk mengajakmu wisata kuliner, karena kita sama-sama suka makan, walaupun kita selalu mengeluh mengenai gemuk. 
Aku akan membelamu bila ada yang mengganggumu.
Bila kau punya masalah, ceritakan padaku, jangan hanya disimpan sendiri.
Meskipun aku mungkin tidak banyak membantu tapi aku janji akan menjadi pendengar yang baik.
Berjanjilah padaku, apabila nanti kau harus pergi meninggalkan kota ini, jangan lupa padaku.


Your besties,
Lina

PS : Agak telat sehari sih dari challengenya.But now I just try to finish the challenge, cannot promise will be on time.  

Selasa, 06 Agustus 2013

Writing Challenge Day 1 : Write A Short Autobiography

Write A Short Autobiography

I'm just an ordinary girl who is supposed to be kind and friendly

Saya lahir di hari minggu pada hari ke-14 bulan ke-3 jam 6 sore. Mama dan papa memberikan saya nama yang sama dengan salah satu suster yang membantu kelahiran saya, papa bilang, suster tersebut sangat baik dan ramah, karena itulah mama dan papa menamai saya mirip dengan nama suster tersebut dengan harapan sifat saya baik dan ramah seperti sang suster.

But apparently I'm not

Sayangnya alih-alih ramah, saya tumbuh menjadi anak yang berwatak keras, sekiranya itulah yang orang tua saya rasakan. Seandainya segala sesuatu tidak berjalan sesuai kemauan saya, saya pasti marah-marah. Saya benci bila harus dipaksa melakukan sesuatu yang saya tidak suka. Saat usia saya 5 tahun, adik lelaki saya lahir, dan sebagai anak sulung pastinya ada rasa cemburu saat melihat orang tua saya lebih banyak mencurahkan perhatian kepada adik daripada saya. Ditambah lagi adik saya waktu kecil sakit-sakitan, hal tersebut menyebabkan adik sangat dimanja, segala sesuatu yang diminta adik pasti akan dikabulkan oleh orang tua saya. Sebagai orang tua tentu saja mereka berusaha bersikap adil sama anak-anak mereka, melihat siapa yang lebih membutuhkan, namun sebagai anak kecil, saya kadang merasa tidak adil dan terlebih lagi karena adik saya berjenis kelamin laki-laki, saya merasa dia lebih dibanggakan. 

My School Life

Saya lupa kapan tepatnya saya mulai lancar membaca, karena sewaktu TK saya tidak ingat pernah membaca panjang lebar, namun sewaktu SD, umur 6 tahun saya ingat sudah bisa membaca dengan lancar. Sejak SD saya sudah memakai kacamata, menyebabkan penampilan saya terlihat culun bagi anak-anak sebaya saya dan lucu bagi orang dewasa. Sekolah saya sewaktu SD tergolong biasa saja, tidak istimewa dan bukan sekolah unggulan. Nilai pelajaran saya pun hanya rata-rata, tidak bagus-bagus amat juga tidak jelek. Sejak kecil saya sudah canggung dan kikuk. Tidak pandai bergaul. Saya tidak suka anak laki-laki karena mereka selalu menggangu dan mengolok saya. Saya bergaul lebih baik dengan anak-anak perempuan walaupun hanya sedikit anak-anak perempuan yang berteman dengan saya. Saya paling suka pelajaran menggambar dan saya paling benci pelajaran matematika. 

Saat saya akan masuk SMP, saya pindah dari sekolah lama ke sekolah baru yang kualitasnya terkenal karena sekolah tersebut suka memberikan materi yang sulit pada murid-murid mereka.  Saya ingat salah satu guru saya di SD meragukan kemampuan saya untuk dapat bertahan disekolah tersebut, karena nilai rata-rata saya hanya pas-pasan. Saya ingat apa yang dia bilang, "Kamu mana sanggup di sekolah itu".

Sekolah saya yang baru sejujurnya, memang lebih ketat. Baik dalam hal pelajaran maupun peraturan. Namun saya justru merasa lebih nyaman di sekolah baru. Saya punya banyak teman-teman baru, dan saya merasa guru-guru SMP saya lebih jelas saat menerangkan pelajaran dibanding saat saya SD. Menggambar atau seni lukis masih tetap menjadi pelajaran favorit saya, tapi kali ini ditambah Bahasa Inggris. Guru Bahasa Inggris saya waktu SMP ada dua orang. Waktu kelas 1 SMP, guru Bahasa Inggrisnya masih muda, kami memanggilnya dengan sebutan Ma'am dan pada waktu itu saya belum familiar dengan panggilan Ma'am karena biasanya dalam Bahasa Inggris saya hanya tahu panggilan wanita antara Miss dan Mrs saja. Saat kelas 1 SMP, nilai Bahasa Inggris saya masih standar dan saya pun belum paham sama sekali dengan Bahasa Inggris. Naik kelas 2 SMP, guru Bahasa Inggris yang mengajar kami berganti orang, dia adalah seorang wanita yang sudah berumur dan terkenal sangat galak, dia tidak mau dipanggil Ma'am dan meminta kami semua memanggilnya Miss. Saya dan teman-teman selalu berdebar-debar apabila pelajaran bahasa Inggris berlangsung. Guru kami tidak segan-segan menghukum murid-murid yang nilai ulangan Inggrisnya jelek, menghukum bagaimana? Tangan kami dipukul oleh penggaris kayu apabila kami dapat nilai dibawah 6. 

SMP kelas 2 dan 3 guru bahasa Inggris masih sama, walaupun cara mendidiknya boleh dikatakan agak keras namun guru bahasa Inggris kami tau cara menyampaikan materi yang baik. Saya ingat sebelum memulai pelajaran, ia selalu meminta kami selama 15-20 menit membacakan bentuk-bentuk kata kerja waktu atau tenses. Proses tersebut belangsung setiap pelajaran bahasa Inggris berlangsung, selama kelas 2 SMP. Akibatnya kami jadi hafal bentuk-bentuk kata kerja tenses di luar kepala. Saat kelas 3, beliau masih tetap mengajar kami tapi lebih lunak dan tidak sekeras saat kami kelas 2 SMP. Kelas 3 SMP, boleh dibilang nilai Inggris saya sangat baik dan saya yang sebelumnya selalu berdebar-debar setiap pelajaran bahasa Inggris justru jadi suka sama pelajaran bahasa Inggris. 

My Senior High School Life

Bila SMP, saya lebih banyak mengingat tuntutan untuk belajar, maka saat SMU saya lebih mengingat masa-masa bandel. Bukan saya sih yang bandel, saya ini termasuk murid alim kok. Tapi saya masih suka tersenyum kalau mengingat ulah teman-teman saya, mulai dari membolos saat pelajaran extra kurikuler, mengerjai guru dengan cara mengolesi bangku guru dengan minyak angin, menyembunyikan telur untuk dipecahkan kalau ada murid yang berulang tahun, bersandiwara kaki sedang cantengan untuk menghindari lari keliling lapangan saat terlambat masuk kelas dan lain sebagainya. Satu lagi pelajaran yang saya tidak suka yaitu olahraga. Saya ini sangat payah dalam pelajaran olahraga, tiap kali ada permainan voli, pasti saya dipilih terakhir sama teman-teman saya.

Something that I Still Regret

Kalau pun ada sesuatu yang saya sesalkan dari masa SMU saya bukanlah gagal dapat pacar atau nilai NEM yang tidak terlalu tinggi. Melainkan salah ambil jurusan waktu mendaftar kuliah. Saya waktu berumur 18 tahun masih belum tahu apa tujuan hidup saya, masih gamang dan orang tua juga tidak pernah mengarahkan sama sekali. Orang tua saya tidak berpendidikan tinggi karena itu mereka ingin anak-anaknya berpendidikan tinggi. Mereka tidak paham mengenai pilihan atau jalan hidup karena orang tua saya sangat pragmatis. Bagi ortu, setelah lulus SMU adalah kuliah dan setelah lulus kuliah adalah kerja kantoran.

Sayangnya saya tidak pernah yakin akan diri saya atau apa yang saya mau. Pikiran saya pun kurang lebih sama, kuliah lalu mendapat gelar sarjana dan bekerja. Karena itu saya kuliah di universitas di mana banyak teman saya juga kuliah di universitas tersebut. Saya hanya berpikir, teman-teman pada pilih universitas itu, saya ikut saja deh, rata-rata pada ambil jurusan akuntansi atau manajemen. Karena saya tidak terlalu baik di hitung-menghitung, saya pilih manajemen. Di kampus indeks prestasi saya sangat standar dan yang paling parah saya juga tidak ada keinginan keras untuk meninggikan indeks prestasi, saya tidak suka dengan mata kuliah-mata kuliah yang ada dalam manajemen jadi pikiran saya saat itu yang penting lulus dan tidak perlu bertemu lagi dengan dosen A atau dosen B alih-alih berpikir bagaimana mendapat nilai A

Saya memang berhasil menamatkan bangku kuliah dan memperoleh gelar S1 hanya saja IPK saya tidak tinggi sehingga ada kalanya terasa miris saat melihat persyaratan lamaran di koran yang mengharuskan pelamar mempunyai indeks prestasi sekian dan sekian. Andai saja sewaktu kuliah saya lebih bersungguh-sungguh. Penyesalan memang selalu datang terlambat tapi bukan berarti tidak ada jalan.

I'm Still Haven't Found What I'm Looking For
But I will find it someday

Hingga saat ini, saya  masih dalam masa pencarian jati diri, pembelajaran dan selalu introspeksi. Dari segi sifat, mama selalu bilang saya galak. Dari segi kondisi, papa selalu bilang saya belum mandiri. Sekarang ini pun saya dan adik tidak terlalu akur dan masih suka ribut karena sifat kami sama-sama keras. Tapi saya selalu mempunyai harapan bahwa suatu saat saya akan menemukan apa yang saya cari dan dapat mengabulkan apa yang orang tua harapkan dari saya.

Senin, 31 Desember 2012

Resolusi Tahun Baru 2013

Hanya sekedar pengingat untuk tahun depan seandainya saya lupa apa saja resolusi saya untuk tahun 2013 yang saat saya menulis ini hanya tinggal menunggu beberapa jam lagi :
  1. Berhenti kerja dan cari kerjaan baru yang waktunya lebih longgar untuk bisa melakukan hobby dan kesenangan pribadi, misal baca buku, nonton DVD, nulis sesuatu (update blog, bikin review, menulis fiksi)
  2. Bisa bikin gif image (langkah 1, download dulu semua aplikasinya lalu baca tutorialnya)
  3. Jalan-jalan ke Lombok atau Belitung #Travel Planning 2013
  4. Jalani pola hidup sehat (olahraga, makan secukupnya, dan tidak tidur malam-malam). 
  5. Starting a new relationship.
  6. Tame my inner demon (maksudnya semua hal-hal negatif pada diri kita, misal attitude, emosi, kebiasaan, dan lain-lain).
Saya tidak akan memasukkan  menyelesaikan macam daftar  bacaan yang menumpuk, karena itu merupakan PR. Walaupun tampaknya tahun depan akan sama seperti sekarang dan tahun-tahun sebelumnya :D

Sabtu, 15 Desember 2012

Pecandu Games

Bukan cuma judi, narkoba dan miras saja yang bisa menyebabkan kecanduan pada seseorang. Games pun bisa, dan saya akan mengakui kalau saya pernah kencanduan games, atau lebih tepatnya kecanduan main games. Benar lho, kalau saya udah stick (lengket) sama suatu games, saya bisa tidak berhenti main sebelum games itu :

1. Tamat.
2. Saya merasa bosan.
Kecanduan games mungkin tidak seberbahaya (bahasa apa ini) kecanduan narkoba atau miras atau judi, tapi tetap saja tidak baik untuk kesehatan, karena seperti yang kalian sudah pada tau, terlalu lama duduk tidak baik untuk kesehatan tubuh dan  terlalu lama menatap layar monitor (TV atau komputer) juga tidak baik untuk mata, itu hanya dari segi kesehatan, segi lain adalah waktu, banyak waktu yang bisa dilakukan untuk kegiatan lain daripada bermain games seperti membaca buku-buku yang sudah dibeli atau menulis blog (seperti yang sedang saya lakukan)
Yah, sebenarnya main games itu sendiri sejenis kegiatan yang biasa dilakukan orang untuk bersenang-senang di waktu luang mereka. Main games bagi saya adalah suatu pengalihan terbaik yang biasa saya lakukan saat merasa suntuk atau ada masalah yang terus mengganggu dipikiran, jadi bagi beberapa orang ada kalanya mereka mengalihkan kesuntukan mereka dengan minum atau merokok, maka saya dengan main games.
Bahkan bagi saya sendiri, main games kadang bisa memberikan suatu inspirasi. Kalian tau sudah sejak lama saya selalu ingin menjadi penulis. Saya suka membaca dan saat membaca kita berimajinasi, dan sering imajinasi saya membentuk imajinasi lain (menginspirasi bukan meniru lho) dan membuat saya ingin membuat cerita sendiri. Misal saya sedang main Resident Evil, tiba-tiba saja saya ingin membuat cerita dengan tema penyebaran wabah penyakit gawat yang membuat penduduk yang terinfeksi menjadi vampire atau manusia serigala atau mutant dengan alur cerita yang berbeda (BTW saya penakut tidak pernah bermain RE, tapi saya suka melihat adik saya saat bermain games itu, hehehe ). Saya tidak tau apakah saya bisa menulis dengan baik atau tidak, tapi saya rasa selama saya tidak pernah mencoba, saya tidak akan tau.
Ngomong-ngomong saya bukan gamer, saya suka bermain games tapi saya bukan gamer, mengingat hanya ada 2 genre game yang saya suka dan nyaman mainkan. Yaitu RPG (Role Playing Game) dan Simulation, itupun tidak pintar-pintar banget mainnya. Umumnya RPG akan berhenti saya mainkan apabila game tersebut berhasil saya tamatkan atau mungkin saya gagal terus melawan boss nya, hingga akhirnya capek dan memutuskan untuk stop sedangkan game simulasi, biasanya macam The Sims & Harvest Moon, tidak ada tamat yang jelas untuk games jenis ini, umumnya orang akan berhenti bermain saat sudah merasa bosan dan begitupun dengan saya.

Balik ke masalah kecanduan games, bagaimanapun juga, bermain games boleh tapi jangan biarkan games mengambil alih fokus hidup kita atau mengacak-acak kegiatan kita (and this also advise for myself). Kadang saya berpikir, kalau saya ada kesempatan saya ingin terlibat dalam konsep membuat suatu games. Mungkin membuat storyline suatu games (back to my passion of writing).