tag:blogger.com,1999:blog-77296766991467659352024-02-01T23:29:06.574-08:00a little dreamer girldream, imagination, hopearynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.comBlogger48125tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-3148606185535500082020-06-30T03:34:00.001-07:002020-06-30T03:34:39.812-07:00WHY<div style="text-align: justify;">
Pernahkah dalam hidupmu terpikir untuk konsul ke dokter onkologi? Gue yakin sebagin besar pasti pada ngga pernah terpikir. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa worst case skenario saat elu ketemu benjolan di payudara elu? benar, penyakit mematikan itu. Sejujurnya dalam hidup gue, ada beberapa orang yang gue kenal dan pernah kena penyakit itu. Namun saat orang lain yang terkena, elu mungkin ngeri sesaat tapi karena bukan elu yang kena vonis jadi elu hanya bersimpati dengan si penderita. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berapa banyak orang yang sadar saat ada kenalan yang kena penyakit itu dan memutuskan untuk mengubah pola hidup dan rutin melalukan medical check up? Saya rasa masih jarang untuk yang ini. Karena mengubah pola hidup itu bukan hal gampang dan biaya medical check up juga tidak murah. Apalagi urusan kesehatan di Indonesia itu masih carut marut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal seharusnya jika ada orang dekat yang terkena kanker (misal orang tua atau saudara), ada baiknya dijadikan peringatan dini untuk mulai melakukan pencegahan meski tidak 100%. Pertama rutin cek USG payudara bila ada kerabat yang terkena. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang yang hari ini gue alami. Setelah shock mendengar vonis dokter dan nangis di RS, gue coba memasang wajah tegar buat ortu gue, karena kalau gue nangis mereka bakal lebih patah semangat. Di satu sisi, gue merasa kasihan dengan ortu gue yang terpaksa harus pusing di usia tua mereka. Tapi siapa juga yang mau terkena penyakit ini?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan kematian yang gue takutkan, sebagai orang beriman dan sebisa mungkin berusaha siap untuk dipanggil kapan pun, kematian itu suatu hal yang tidak mungkin dihindarkan manusia. Hanya saja proses menuju kesana itu tidak seorang pun tahu. Padahal gue selalu bermimpi dan berangan-angan bisa pergi dengan cepat dan tidak menyusahkan keluarga. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi apa yang gue lakukan dengan hidup gue sekarang? Pertanyaan sederhana tapi sulit. Selama ini gue terbiasa bekerja. Ada kalanya gue menikmati pekerjaan gue, ada kalanya tidak. Jika ada hal yang gue benci dari bekerja ada waktu yang tidak flexibel. Seperti sekarang saja, gue harus mikir antara menyelesaikan pekerjaan gue dengan kapan operasi pengangkatan tumor. Karena di kantor tidak banyak orang jadi gue ga bisa dadakan cuti untuk waktu yang lama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejujurnya agak sulit mengatakan kepada orang lain atau yang ngga dekat kalau gue terkena penyakit itu. Gimana yah gue ngga siap jadi pusat perhatian orang-orang dengan tatapan iba belum kalau ditanya-tanya. Rasanya ngga nyaman gitu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lain masalah kalau gue udah ngga di kantor, gue ngga peduli jadi bahan omongan. Selain itu biaya pengobatan kanker sangat mahal, ortu gue bahkan rencana jual rumah. Tapi jual rumah juga tidak cepat dan kami mungkin akan membeli rumah baru yang lebih kecil. .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yah Tuhan, andaikan ini hanya sebuah mimpi buruk, mohon segera bangunkan gue. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-62298211304727566802019-09-16T07:50:00.000-07:002019-09-16T07:54:31.568-07:00CAPEKEgoiskah kalau aku igin berhenti bekerja karena capek?<br />
Egoiskah kalau sebenarnya yang kuinginkan bukan berhenti kerja tetapi istirahat cukup panjang (sebulan) sebelum lanjut dengan suasana baru yang lebih kondusif.<br />
Egoiskah aku kalau ingin ini dan itu?<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sudah 2 minggu aku masuk kantor baru, yang mungkin karena masih adaptasi aku merasa nggak betah. Pertama sebagai seorang introvert, suasana berisik di kantor membuatku sakit kepala. Berbeda dengan kantor lama yang suasana cenderung tenang (sampai bikin ngantuk), kantor baruku seperti pasar. Orang-orang saling berbicara keras satu sama lain. Misal sebelah kamu yang cuma berjarak 30 cm lagi ngomong sama kamu, orang lain yang berada di samping mu juga ikut ngomong sama yang lain sampai kamu tak merasa yakin apa yang kamu dengar karena berisik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tambah lagi, bos di sini boleh terbilang berbeda dengan bos kantor lama yang cenderung kalem. Bos di sini tipe bos yang ingin karyawannya tahu apa pun. Jadi nih aku harus tau si A pergi kemana, si B pergi kemana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya aku di sini masih probabation. Setelah 3 bulan baru nasibku akan ditentukan apakah aku akan diangkat jadi karyawan tetap atau tidak?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi aku sudah dalam tahap tidak peduli apakah aku akan jadi karyawan tetap atau tidak. Aku lelah dengan pekerjaan import. Harus kuakui pekerjaanya lebih sibuk daripada kantor lama. Saat istirahat pun semua orang berbicara pekerjaan. Berbeda dengan kantor lama yang topik obrolan tidak jauh-jauh dari film bioskop dan infotainment (yang ini gak penting sih). Bahkan andai nanti aku dinyatakan "lulus" untuk jadi karyawan tetap, aku mungkin tidak akan mengambilnya. Karena aku capek dengan pekerjaan import. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan karena 2 mingguan ini stress, aku sekarang sakit flu berat (batuk, pilek, sakit kepala). Bayangkan kalau kerja lebih lama, apalagi boss-nya tipe yang kalau marah, apa saja bisa keluar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Intinya begini, ritme kerja di import itu harus cepat dan aku capek, nyaris 6 tahun bekerja seperti itu terus. Bahkan hubungan dengan orang lain jauh lebih banyak di sini (yah gpp sih hubungan dengan banyak orang, tapi untuk awal rasanya bingung).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka juga mengajarkan dan menjelaskan sesuatu itu cepat sekali, jadi aku harus benar-benar menyimak apa yang mereka katakan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku tahu, cari kerja susah, apalagi dengan umurku yang mendekati 40 tahun. Orang-orang pun akan berpikir 3 kali untuk mempekerjakanku dan harus kuakui energi dan kesehatanku banyak terkuras karena pekerjaan import yang telah kujalani nyaris 6 tahun. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi aku tidak ingin ada penyesalan juga karena keluar. Karena seandainya nggak mencoba juga bakal menyesal. Walau peribahasa untuk keadaanku sekarang ini, "keluar mulut harimau dan masuk mulut buaya."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi apa yang kuinginkan? Andai ada modal, aku ingin berdagang saja (seperti Cina pada umumnya). Dagang online apa saja. Aku bukan tipe yang berharap akan menjadi kaya atau bagaimana. aku sudah tidak punya ambisi untuk itu. Yang kuinginkan hanya satu, merasa tenang dan damai. Aku sering membayangkan hidup di kota kecil di Indonesia dan punya toko.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku tidak punya banyak privilise soal jaminan hidup. Keluargaku tidak ada usaha atau toko untuk diwariskan. Satu-satunya yang membuat bebanku sedikit berkurang, aku juga nggak punya tanggungan macam anak atau KPR. Yah, paling asuransi saja. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
I guess, I just try to keep surviving although at some point I wanna die.<br />
I cannot expect my family as my support system since they also have many problems. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-79000354713419060452019-03-09T07:31:00.001-08:002019-03-09T07:31:35.821-08:00TRADISI ATAU IKATAN?<div style="text-align: justify;">
Ceritanya beberapa hari terakhir ini karena habis melayat ke rumah duka. Dari situ ada beberapa cerita. Yah bukan cerita menarik gimana sih tapi mungkin bisa dijadiin pelajaran buat gue.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_W82IiLcjBgure2p9BwZZuJiRE9mAw_0hHAz-FvDTQj_ntGSx503SB2Ni1oR2gYNv2LiRM4fWVNq_m6f12kWcEJsmQmXuE1qknzarX8I43okg4wScvDjQkBIh2Z5oO2eR_7GxTQUS8eQ/s1600/12221_389334927822098_2063942526_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="403" data-original-width="403" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_W82IiLcjBgure2p9BwZZuJiRE9mAw_0hHAz-FvDTQj_ntGSx503SB2Ni1oR2gYNv2LiRM4fWVNq_m6f12kWcEJsmQmXuE1qknzarX8I43okg4wScvDjQkBIh2Z5oO2eR_7GxTQUS8eQ/s320/12221_389334927822098_2063942526_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama soal dikubur atau dikremasi?</div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang ada orang-orang, biasa yang sudah tua atau sakit yang memang udah tinggal menunggu waktu saja yang sudah berpesan nanti meninggalnya mau dikubur atau dikremasi. Tapi waktu bahas sama Indah, ini sebenarnya lebih ke hak orang yang masih hidup untuk menentukannya, karena kalau sudah meninggalkan dunia ini, seharusnya orang yang meninggal sudah tidak perlu memikirkan lagi bagaimana ia akan dimakamkan, karena urusan pemakaman adalah urusan mereka yang masih hidup. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meski begitu, gue termasuk yang berpendapat tidak apa-apa menuruti keinginan terakhir orang yang akan meninggal, selama memang <b>kita mampu</b>. Misal, orang tersebut minta dikubur, yah sudahlah kita kuburkan saja selama kita juga mampu juga untuk merawat makamnya. Lalu ada lagi alasan, kali ini dari nyokap gue. Menurut nyokap kalau seseorang dimakamkan itu lebih baik daripada dikremasi, karena ada sesuatu untuk dikenang dan diberitahukan ke anak cucu. Sejujurnya, gue gak terlalu setuju sama alasan nyokap gue sih, karena menurut gue, kenangan itu hanya bisa dibentuk bila seseorang punya suatu ikatan dengan seseorang. Kalau cuma menuruti tradisi, itu selayaknya seperti membaca buku sejarah, kita hanya sekedar tahu tanpa mengenal. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk gue pribadi, karena gue lahir dari keluarga yang hidup berdasarkan kepraktisan, gue ngga punya "bonding" khusus dengan ortu gue. Ortu gue tipe yang bukan jarang lagi tapi nggak pernah yang namanya ngomong dari hati ke hati sama anak-anaknya. Mereka tipe yang menganggap, anak-anak harus mendengar apa kata orang tua terlepas apakah si anak setuju atau ngga dan ortu benar atau salah. Bokap gue tipe yang kalau lagi marah itu, cara terbaik menghadapinya adalah diam. Karena kalau kitanya semakin "nyahut" maka dia semakin marah. Ini bukan hal yang baik, karena justru akan menimbulkan masalah komunikasi di keluarga. Cuma susah juga sih bilang ini sama ortu, karena ortu gue itu generasi <i>baby boomer</i>, di mana mereka beranggapan semua perkataan dan perintah ortu itu adalah absolut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Balik ke masalah bonding, ini menurut gue ya, cuma daripada hanya mengikuti tradisi yang sebenarnya nggak terlalu personal, gue lebih suka kalau kita membuat tradisi sendiri dengan orang yang benar-benar kita anggap penting. Gue gak akan bahas soal gue sama ortu, secara ortu gue udah terlalu tua untuk bisa diubah. Misal andai gue punya pasangan, tiap ultahnya, gue ingin buat "tradisi" atau ikatan di mana hanya gue dan dia yang merasakan, misal ala dating deh. Jadi tiap ultah, gue dan dia akan nonton salah satu film favorit dia (entah donlot atau DVD) trus kita akan bahas soal film itu dan setelahnya gue masakin makanan favorit dia atau kalau ngga bisa masak, gue bakal pesan. Andai kata dia meninggal, mungkin di tiap ultahnya, gue akan tetap melaksanakan ritual yang sama untuk mengenang dia (bakal sedih pastinya, biasa berdua, sekarang sendiri).<br />
<br />
Dibanding kalau gue dan dia ngga punya ritual apa pun dan hubungan gue sama dia juga biasa saja atau praktis aja, cuma demi tradisi, maka tiap cengbeng (misalkan) gue ke makamnya tapi berasa setengah hati. Karena menurut gue apa yang sebenarnya membentuk keluarga adalah ikatan atau bonding. Dari ikatan itu akan lahir kenangan saat waktu bersama seseorang berlalu.<br />
<br />
Gue masih mengkondisikan gue datang dari <i>bad house</i>, sebuah keluarga disfungsional. Kalau bertanya sama nyokap, pernikahan itu buat apa? Maka nyokap gue pasti jawabannya kepraktisan, supaya ada yang bantu untuk menafkahi alih-alih paham ideal macam berbagi kebahagiaan. Karena itu nyokap gue selalu cemas, andai bokap gue udah nggak ada gimana dia hidup nanti, harapan nyokap yah cuma menumpang sama anak-anaknya. Buat nyokap, anak adalah investasi untuk merawat di hari tua dan juga asisten buat disuruh-suruh.<br />
<br />
Bokap gue juga pandangannya ngga jauh beda sama nyokap. Makanya bokap selalu bilang, gue sebaiknya angkat anak untuk temenin (baca: urus) pas tuan nanti andai gue niat ngga menikah. Cuma masalahnya, bokap gue sadar ngga sih jaman sudah berubah. Memangnya urus anak ngga perlu biaya? Pendidikan tuh ngga murah. Jangan menggampangkan sesuatu ala nyokap gue yang jawabnya enak, masukin sekolah negeri saja dan pakai KJP. Beuh, tau sendiri kualitas dan pergaulan sekolah negeri kayak apa? Trus jaminan apa tuh anak mau urus kita pas tua? Emang anaknya ngga ada keinginan dan kebutuhan pribadi? Ini juga salah satu hal yang bikin gue sulit respek sama kedua ortu gue, karena anak cuma dianggap investasi hari tua.<br />
<br />
Kalau pun memang mau mengivestasikan sesuatu sama anak, investasikan macam teladan baik melalui contoh dan tindakan bukan nasehat murah di mulut. Soal siapa yang mengasuh atau merawat pas tua nanti, seharusnya itu jadi beban kita sewaktu muda untuk memikirkan masa depan kita. Baiknya anak juga kita bekali sebaik-baiknya supaya mandiri. Jadi idealnya, orang tua ngga menyusahkan anaknya pas tua dan anak juga jangan menyusahkan orang tuanya karena nggak mandiri.<br />
<br />
Yah sebenarnya nggak salah juga jawaban menikah supaya ada yang menafkahi dan membantu bayar cicilan, cuma menurut gue itu awal yang salah, karena membuat seseorang jadi menggantungkan kehidupan dan kebahagiannya kepada orang lain. Kalau ternyata nggak sesuai ekspektasi yang ada kecewa dan jadinya malah menuntut orang lain untuk memenuhi harapannya.<br />
<br />
Cinta itu tulus dan sederhana.<br />
Menikah itu rumit, butuh kesiapan mental dan finansial.<br />
<br />
Jangan menikah karena tradisi.<br />
Menikahlah karena ingin memperkuat ikatan yang sudah ada.<br />
<br />
Jadi? Putuskan sendiri.</div>
arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-42937560934803585332018-03-25T09:27:00.000-07:002019-03-04T02:14:23.158-08:00Berbicara Mengenai OTP part 2<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1SbKJ6OqJ4p2cb6slsDQzmefhO4TO3P0A5bQm6ME-6K8L4sMm5ANEmvXFjts7s8nOQhyphenhyphenWSggEMvy0Kxpkh-RqQ8SRJrE12-nHbOJp27bXlxRpSmrzNV31wcY79KpIAdAfxrQxSkQhX7g/s1600/OTP.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="712" data-original-width="1226" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1SbKJ6OqJ4p2cb6slsDQzmefhO4TO3P0A5bQm6ME-6K8L4sMm5ANEmvXFjts7s8nOQhyphenhyphenWSggEMvy0Kxpkh-RqQ8SRJrE12-nHbOJp27bXlxRpSmrzNV31wcY79KpIAdAfxrQxSkQhX7g/s400/OTP.jpg" width="400"></a></div>
<br>
<div style="text-align: justify;">
Bila sebelumnya gue membahas Trunks dan Mai dalam <b>Berbicara Mengenai OTP</b>. Kali ini gue mau membahas 1 OTP dari komik dan 1 OTP dari game. BTW, kalau penasaran OTP itu apa, jawabannya, One True Pairing. </div>
<br>
<div style="text-align: justify;">
OTP pertama adalah Eshilde Barder & Leo Baida (terjemahan bahasa Inggrisnya Eshild & Ryan) dari komik Princess. Eshilde & Leo ini bukan karakter utama dari komik Princess, tapi ada kalanya karakter pendukung lebih keren daripada karakter utama. Eshilde ini cewek yang karakternya berapi-api (fiercely), sangat keras kepala, tidak bisa diatur baik oleh ayahnya sendiri maupun kekasihnya Leo. Sebagaimana wanita bangsawan, Eshilde ini angkuh dan mempunyai harga diri yang tinggi. Namun tidak seperti kebanyakan wanita bangsawan yang berusaha tampil anggun dan feminin, Eshilde ini tomboy. Dia suka bermain perang-perangan dan berinisiatif belajar berpedang, yang rata-rata bukan untuk perempuan. Dia juga cerdas, karena suka membaca buku dan haus akan ilmu pengetahuan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br>
</div><a href="http://arynity.blogspot.com/2018/03/berbicara-mengenai-otp-part-2.html#more">Baca selengkapnya »</a>arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-22489988290089494832017-08-29T09:31:00.000-07:002018-03-25T09:32:57.661-07:00My First Solo Trip<div style="text-align: justify;">
Sudah sejak lama sekali gue ingin menjajal solo traveling. Benarnya sudah sangat telat di umur gue yang udah 1/3 abad baru melakukan solo trip (karena idealnya menurut gue, memulai solo trip itu di umur twenty something). Tapi gpp lah, better late than never. Salah satu alasan gue telat melakukan solo trip karena keluarga gue nggak pernah memberi izin untuk melakukan solo trip ke gue dengan alasan "GUE CEWEK". Alasan yang sangat diskriminatif dan selalu membuat gue geleng-geleng kepala. Jadi gue terpaksa berbohong (walau gue sangat tidak nyaman dengan berbohong), tapi ada kalanya kita harus sedikit nekad kalau keinginan kita ingin tercapai. Jadi gue terpaksa berbohong dengan bilang gue pergi sama teman gue si Y (yah terpaksa gue bawa-bawa nama dia demi izin solo trip gue). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi ceritanya, sudah sejak setahun lalu gue memasukkan solo trip dalam wish list gue. Selain karena penasaran, gue selalu merasa nggak pernah puas kalau jalan-jalan bareng keluarga. Banyak tempat yang gue mau pergi tapi nggak bisa karena beberapa kendala kalau pergi sama keluarga. Jadi kebebasan adalah salah satu alasan utama gue untuk melakukan solo trip. Gue bisa bebas pergi kemana saja dan berlama-lama di suatu tempat tanpa ada yang mengeluh karena merasa bosan atau minta cepat-cepat (ini gue ngomongin nyokap sih).<br>
<br>
</div><a href="http://arynity.blogspot.com/2017/08/my-first-solo-trip.html#more">Baca selengkapnya »</a>arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-17047745702633987682017-06-01T20:57:00.003-07:002018-03-25T09:30:23.878-07:00Tolong berhenti turut campur akan hidup anak-anakmu<div style="text-align: justify;">
Gue nulis postingan ini karena gue lagi kesel. Bukan hal bijaksana sebenarnya menulis blog saat lagi emosional. Tapi gue juga khawatir kalau gue udah lebih tenang, yang ada gue malah malas nulisnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi gini, seperti yang kebanyakan anak-anak dari para generasi <i> baby boomers </i>alami mengenai status single/nikah yang suka jadi momok. Tau sendirilah para ortu <i>baby boomers</i> sebagian besar cita-citanya cuma mau melihat anak-anaknya nikah atau menikahkan anak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal nikah itu bukan perkara gampang seperti membalik telapak tangan. Apalagi jaman makin maju, tuntutan juga makin tinggi. Dan sekarang beberapa orang sudah sadar kalau menikah itu bukan lagi satu-satunya tujuan hidup. Tapi karena kita bicara soal <i>baby boomers</i> apalagi nyokap gue yang emang menolak berpikiran progresif, maka gue mau curhat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br>
</div><a href="http://arynity.blogspot.com/2017/06/tolong-berhenti-turut-campur-akan-hidup.html#more">Baca selengkapnya »</a>arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-26372409343819336692017-03-14T10:11:00.000-07:002018-03-25T09:34:06.808-07:00Picky & GalauJudul "Picky & Galau" yang ada dalam postingan blog gue kali ini terinspirasi dari twits salah satu seorang pengguna twitter yang gue follow.<br>
<br>
<div style="text-align: justify;">
Jadi ada dalam salah satu rangkaian twitsnya yang menceritakan kisah cewek-cewek berumur antara 30-40 tahun yang galau dan picky soal jodoh. Bahasa ejekannya adalah cewek-cewek perawan tua. Mereka ini galau karena belum dapat jodoh juga meski usia mereka sudah sangat "matang" yang diakibatkan terlalu <i>picky</i>/pemilih dalam memilih jodohnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebanyakan cewek-cewek itu maunya dapat jodoh cowok yang ganteng, tajir, baik, setia. Sementara, tau sendiri umur mereka ini boleh dibilang sudah termasuk kategori umur yang kalau untuk cewek itu tergolong mendekati (maaf) menopouse. Dan apa ada (normalnya, karena kita hidup dalam budaya patriarki) cowok kaya, ganteng, baik hati yang mau sama cewek-cewek yang masuk kategori perawan tua?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br>
</div><a href="http://arynity.blogspot.com/2017/03/picky-galau.html#more">Baca selengkapnya »</a>arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-9244418807378626972017-01-09T06:03:00.003-08:002018-03-25T09:34:48.294-07:00Berbicara mengenai OTP (One True Pairing) fiksi<div style="text-align: justify;">
If there is one genre of novel that I do not like, I would answer romance. But my answer is not entirely true. because in fact I enjoy the love story. Part of me always felt I was a <i>hopeless romantic</i> . The truth is like this, because I really liked love story or the called romance, the story must suit with my taste. So in this case, I actually talk about preferences. And I happened to read romance novel that not suit with my taste and end up I'm not enjoying it and I become dislike romance in general. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Someone taste & preference always change & it's normal because humans are dynamic. My tastes in terms of romance has changed. In the past, the early twenties, I like lilting romance like Harlequin novels. The story of romance that many scenes focus on the physical attraction and sexual tension. There are also times I love romance story full of angst ( but now, I prefer story where the angst level have been reduced), and do not forget the passionate romance and sweet romance. All those elements are the reasons why many people love romance so much because it plays the emotional side of human being.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br>
</div><a href="http://arynity.blogspot.com/2017/01/berbicara-mengenai-otp-one-true-pairing.html#more">Baca selengkapnya »</a>arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-85389676387336891382016-08-09T08:04:00.003-07:002016-08-09T08:09:56.692-07:00Kita<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Kau dan aku duduk berdua di kala hujan<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Menatap rintik-rintik hujan menghampiri lembut jendela<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Aku diam, kau pun diam<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Terbuai dalam alunan nada-nada hujan<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Kau genggam tanganku<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Kusandarkan kepalaku di bahumu<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Karena saat ini bukan diriku dan bukan dirimu<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Saat ini hanya ada kita<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Kita terdiam dalam sunyi senyap hujan<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Kurasakan genggaman tanganmu yang semakin mencengkram erat<u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Wajahmu sendu & lelah<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Aku merasakan bebanmu<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Kau tetap diam bergeming<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Aku memelukmu<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Taruhlah sebagian bebanmu bersamaku<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Karena ini bukan diriku dan dirimu<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Karena ini adalah kita<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Kau sedih<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Aku menangis<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Aku terluka<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Kau merasa sakit<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Aku tertawa<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Kau bahagia<u></u><u></u></div>
<div style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
</div>
<div dir="ltr" style="font-family: HelveticaNeue, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 16px;">
Karena ini adalah tentang kita</div>
</div>
arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-74380739300267722602016-08-09T07:39:00.002-07:002016-08-09T07:39:19.601-07:00Kuharap waktu terhenti<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Kuharap waktu terhenti<br />
Tidak ada kepedihan kemarin<br />
Tidak ada kecemasan akan esok<br />
Hanya ada saat ini<br />
<br />
Kuharap waktu terhenti<br />
Tidak ada belenggu masa lalu<br />
Tidak ada kekhawatiran masa depan<br />
Hanya menikmati hari ini<br />
<br />
Kuharap waktu terhenti<br />
Tak ada bayang-bayang masa lalu menghantui<br />
Tak ada tekanan-tekanan masa depan menghadang<br />
Hanya melalui sekarang</div>
arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-16083829821206135332016-08-09T07:36:00.001-07:002016-08-09T07:36:44.524-07:00When Shit Happened<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Saat kesialan terjadi dalam hidupmu<br />
Pilihanmu hanya dua<br />
Pertama, menerima<br />
Kedua, berusaha mengatasinya<br />
Karena, kau tak bisa menolak kesialan<br />
Meski kau tidak merencanakannya<br />
Mereka akan datang tiba-tiba<br />
Seperti badai di musim semi yang indah<br />
Merusak hari baikmu seketika<br />
Menggagalkan rencana masa depan yang telah kau susun<br />
Kau berharap kau bisa mengulang waktu untuk mencegah kesialan<br />
Tapi waktu tidak bisa kau ulang<br />
Meski kau mengemis pada Tuhan<br />
<div>
<br /></div>
</div>
arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-89461835026430101892016-07-24T18:34:00.001-07:002016-07-25T21:25:39.909-07:00Karakter-karakter fiktif favorit (male)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Sudah sebulan ini gue kena reading slumps, lebih tepatnya sih bukan malas baca, tapi mood gw lebih ke anime yang sedang gue tonton sekarang.<br>
<br>
<div style="text-align: justify;">
Begini, dengan jujur gue akui, gue ini author-wannabe. Tapi yah, berhubung sampai sekarang gue belum nulis apa-apa, makanya gue tambahin wannabe. I know it sucks to the max and I ashamed even to call myself as author or writer wannabe since there is nothing I try to write.<br>
<br>
Eniwei, untuk posting iseng kali ini mau bahas karakter-karakter fiktif favorit dari buku, video games, anime, komik, dll (kalau ada yang di luar gue sebutin).<br>
<br>
Urutan di bawah adalah random.<br>
<br>
</div></div><a href="http://arynity.blogspot.com/2016/07/karakter-karakter-fiktif-favorit-male.html#more">Baca selengkapnya »</a>arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-65596502805962473852016-01-06T08:03:00.000-08:002016-01-07T17:43:23.281-08:00MY TOP 11 FAVORITE MOVIES IN 2015<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Ada alasan mengapa saya lebih memilih menggunakan kata "film favorit" daripada kalimat "film terbaik". Karena jujur saja, saya sendiri tidak tahu kalau ditanya apa film terbaik. Sebab saya bukan kritikus atau pengamat film, hanya penikmat film. Dan sebagai penikmat film, jelas saya tahu film apa yang saya suka di 2015. Saya sendiri tidak lengkap menonton film di 2015, karena itu daftarnya hanya film-film <i>mainstream</i> semua :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Berikut ini 11 film favorit saya sepanjang 2015 (tidak ada urutan khusus):</b><br>
<b></b><br>
</div></div><a href="http://arynity.blogspot.com/2016/01/my-top-10-favorite-movies-in-2015.html#more">Baca selengkapnya »</a>arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-5808174163535394582016-01-04T07:36:00.001-08:002016-01-04T07:54:24.147-08:00HOLLYWOOD MOVIE REBOOT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Tahun 2015 kemaren ada beberapa film dari franchise jadul yang dihidupkan kembali oleh Hollywood. Mulai dari Jurassic World, Terminator Genisys, sampai yang terakhir Star Wars: The Force Awakens. Ada juga Mad Max: Fury Road, tapi levelnya mungkin belum sampe <i>pop culture</i> macam 3 yang saya sebutkan sebelumnya. Walau dari segi kualitas, Mad Max: Fury Road ini justru sangat <i>over the top</i> yang saking bagusnya, bahkan diisukan bisa masuk nominasi Oscar 2016. Tapi yang saya bahas di sini yang populer saja di ranah <i>pop culture</i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoL6HbrKsbrWlke7Q5a8Az9auG4GOH9_mA_IgujvuYQUHamEHwMzIKQ2wZPSDepQULt_jpWPST9FeLN-_Z6KoMxA3QAW4IblHIv1hUX03o5wLdpKtCusEi5IQGO-1_pmg4TOnKma5XR90/s1600/Terminator.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoL6HbrKsbrWlke7Q5a8Az9auG4GOH9_mA_IgujvuYQUHamEHwMzIKQ2wZPSDepQULt_jpWPST9FeLN-_Z6KoMxA3QAW4IblHIv1hUX03o5wLdpKtCusEi5IQGO-1_pmg4TOnKma5XR90/s400/Terminator.jpg" width="266"></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br>
</div></div><a href="http://arynity.blogspot.com/2016/01/hollywood-movie-reboot.html#more">Baca selengkapnya »</a>arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-51336863848915207362015-04-11T10:52:00.001-07:002015-04-11T10:52:33.906-07:00IMAGINARIUM WEDDING CONCEPT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Postingan ini sengaja aku buat dalam rangka menjawab salah satu GA yang pertanyaannya berhubungan sama konsep pernikahan impian. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIm8darIdNnxnjWDC2sGFcDE1pOvW2EWKQav4t5AD7VCF-xiOJomr4M5qfdEsGti2mGC92ZM_8iRZfL9Ar2OVNJ1VVVT5BYrrhfKx2cW57LklURjG0eutnh5MtybzX-Fu0A3dfzNq3TuE/s1600/Spring+of+Love.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIm8darIdNnxnjWDC2sGFcDE1pOvW2EWKQav4t5AD7VCF-xiOJomr4M5qfdEsGti2mGC92ZM_8iRZfL9Ar2OVNJ1VVVT5BYrrhfKx2cW57LklURjG0eutnh5MtybzX-Fu0A3dfzNq3TuE/s1600/Spring+of+Love.jpg" height="320" width="400"></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebetulan juga sudah lama, aku tidak meng-update blog yang satu ini, jadi mungkin ini saat yang tepat juga untuk meng-updatenya. Sejujurnya, aku sempat tidak niat ikutan karena banyak jawaban peserta lain yang sudah bagus, selain itu konsep pernikahanku juga sebenarnya simpel dan praktis saja sih, cuma siang ini tiba-tiba saja, aku dapat wangsit karena pembicaraan di grup bajai jabodetabek. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br>
</div></div><a href="http://arynity.blogspot.com/2015/04/imaginarium-wedding-concept.html#more">Baca selengkapnya »</a>arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-1277224810760654262014-11-03T08:42:00.000-08:002015-11-17T08:20:35.987-08:00MALAYSIA: SEBUAH PELAJARAN BERHARGA UNTUK LEBIH BERPARTISIPASI MERENCANAKAN TRAVEL ITINERARY<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya hari itu datang juga, hari di mana saya akan kembali menggunakan paspor saya yang jarang dipakai itu. Berpergian ke luar Jakarta atau luar negeri adalah hal yang jarang bagi saya. Selain masalah <i>budget</i>, kendala lain juga ada di masalah waktu mengingat saya selalu bekerja di tempat yang pelit cuti. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Adik saya mem<i>booking</i> tiket ke Malaysia ini sudah sejak jauh-jauh hari. Mungkin sudah sejal bulan Maret atau awal tahun 2014 dan baru berangkat bulan Oktober. Sebenarnya saya tidak nyaman dengan <i>booking</i> tiket yang terlalu lama semacam itu, tapi sudahlah, saya sama sekali tidak terlibat dalam proses <i>booking</i> tiket ataupun pemesanan hotel, pokoknya saya hanya terima jadi.<br>
<br>
Pesawat saya berangkat hari Sabtu sore sekitar jam 5 menuju Penang. Adik saya tidak memberi tahu kalau tiket promo yang di<i>booking</i>nya ada batasan bagasi yang sangat terbatas. Dia hanya berpesan supaya "tidak bawa barang banyak-banyak" alih-alih menjelaskan lebih detil. Jadi saat tiba di bandara sempat ada drama masalah <i>overweight</i> bagasi dan ini gara-gara di koper ada 3 botol air minum Aqua seukuran 600 mili. Kenapa bisa ada botol minum di koper karena papa saya ikut campur dengan meminta saya membawa air minum karena air minum di sana mahal katanya. (Sumpah deh, saya juga bego nurut saja, padahal Malaysia itu masih termasuk negara yang murah dalam soal makanan, lain dengan Singapura). Akibatnya bukan tambah murah malah mahal karena ada extra charge utnuk tambahan bagasi. Adik, mama dan saya saling menyalahkan gara-gara masalah <i>extra charge</i> ini. Sejujurnya baru kali ini saya naik penerbangan <i>low fare</i>.<br>
<br>
</div></div><a href="http://arynity.blogspot.com/2014/11/malaysia-sebuah-pelajaran-berharga.html#more">Baca selengkapnya »</a>arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-34641366252537907642014-05-05T10:22:00.001-07:002018-03-25T09:36:02.440-07:00POST FOR 1ST GIVEAWAY: GETTING TO KNOW YOU<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Postingan ini dibuat dalam rangka 1st Giveaway: Getting to Know You yaitu giveaway dari blog buku Indah's Books Dreamland.<br>
<br>
Pertama mau ucapin Selamat Ulang Tahun dulu untuk Indah's Books Dreamland, yang pasti lagi dalam masa lucu-lucunya, eh salah, maksud saya yang sukses terus diupdate selama setahun ini, semoga terus berlanjut dan lanjut.<br>
<br>
Langsung saja yah:<br>
<br>
<div class="MsoNormal">
Pertanyaan termudah (5 random facts about you)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br>
</div></div><a href="http://arynity.blogspot.com/2014/05/post-for-1st-giveaway-getting-to-know.html#more">Baca selengkapnya »</a>arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-50561041157292280662013-12-29T06:25:00.001-08:002013-12-29T06:25:19.781-08:00LelahSaat emosi yang kau punya hanya rasa marah<br />
Saat itulah lelah kau rasakan<br />
<br />
Saat emosi yang kau punya hanya rasa pahit<br />
Saat itulah lelah kau rasakan<br />
<br />
Saat emosi yang kau punya hanya rasa sedih<br />
Saat itulah sepi kau rasakan<br />
<br />
Saat hatimu hanya ada rasa sepi<br />
Saat itulah putus asa kau rasakan<br />
<br />
<br />
<br />
<br />arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-89360614833353018552013-12-29T05:39:00.001-08:002013-12-29T05:39:32.017-08:00Apa Itu Rasa BahagiaAku selalu penasaran apa itu rasa bahagia?<br />
Aku hanya bisa membayangkan rasa bahagia itu seperti rasa aman<br />
Di mana aku tak perlu khawatir<br />
Tak perlu cemas<br />
akan apapun<br />
<br />
Menjalani hari-hari dengan rasa nyaman<br />
Tertawa lepas tanpa beban<br />
Tanpa rasa takut<br />
akan apapun<br />
<br />
Rasa bahagia di manakah engkau?<br />
<br />
<br />arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-25248867271194302372013-12-29T04:29:00.000-08:002013-12-29T04:37:45.807-08:00Saat Pekerjaan Hanya Sekedar Untuk Uang<div style="text-align: justify;">
Sudah sebulan, saya bekerja di tempat baru. Dan selama sebulan itulah saya tidak merasakan kerasan sama sekali. Baik dari segi pekerjaan maupun dari segi lingkungan. Saya tidak suka keduanya. Hanya satu yang bikin saya bertahan, yaitu duit. Tapi uang pun tidak bisa membeli diri saya seutuhnya. Saya benci pekerjaan saya, tapi mencoba bertahan karena belum dapat pekerjaan baru. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Lingkungan dan suasana tempat baru pun tidak menunjang. Sudah satu bulan, tapi saya tidak menemukan seorang <i>co-worker</i> yang menurut saya bisa berpotensi menjadi teman saya. Mereka rata-rata orang lama di sana, jadi bagi mereka, saya hanya orang baru yang sombong dan tidak mau membaur. Saya tidak salahkan pandangan mereka, karena saya memang bersikap seperti itu. Mereka tipe penggosip, sementara saya tidak. Mereka nyablak, saya cenderung pendiam. Saya adalah tipe yang bila saya tidak nyaman dengan lingkungan atau seseorang, maka saya tidak akan SKSD (Sok Kenal Sok Dekat)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan saya lelah terus diceramahi, kalau saya harus berubah. Saya harus berbaur dan membuka diri. Tapi saya bingung, bagaimana caranya membuka diri, sementara saya tidak nyambung dengan apa yang mereka bicarakan. Saya tidak tertarik dengan apa yang mereka bicarakan. Saya curiga, kalau saya punya sindrom <i>Asperger</i>, karena sifat saya yang suka menyendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suasana bekerja yang terlalu serius dan kaku, sifat pekerjaan yang selalu diburu-buru seolah semakin menambah daftar panjang bahwa saya tidak cocok bekerja di sana. Tapi mau berhenti pun, tidak bisa karena keluarga saya bukanlah yang berkelimpahan, keluarga saya hanya berkecukupan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya sudah tidak peduli lagi apa kata orang tentang saya, bahkan ada kalanya saat saya sedang depresi akut, saya tidak peduli akan kehidupan dan sempat melintas dalam benak saya, bahwa akan lebih mudah bagi keluarga saya bila saya tidak ada. Tidak ada beban yang harus mereka khawatirkan akan masa depan saya. Tidak perlu khawatir siapa yang menjaga saya kelak bila orang tua sudah tidak ada. Adik saya bisa tenang, karena tidak perlu takut dibebani akan merawat saya seperti yang selama ini ia khawatirkan. Satu-satunya beban saya, adalah buku-buku saya yang belum saya baca. Buku? Iya buku. Mungkin untuk sementara saya stop menambah timbunan, sampai saya bisa menyelesaikan minimal seperempatnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya merasa seperti hidup di dua dunia. Satu dunia penjara yang bernama pekerjaan dan kantor. Satu lagi dunia blog yang seperti kebebasan. Rumah pun bagi saya sering tidak terasa seperti rumah. Hanya sekedar tempat untuk numpang tidur. Seandainya bisa, saya ingin merantau. Mungkin itu yang terbaik untuk saya. Jauh dari semua orang yang mengkungkung saya, termasuk keluarga. Pernah dengarkan, kalau kau akan merasa butuh dan kangen pada seseorang saat mereka jauh darimu?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejujurnya, saya merasa kehidupan yang telah saya jalani adalah kegagalan. Umur saya sudah tidak muda lagi untuk mengulang sesuatu. Bahkan untuk belajar sesuatu yang baru juga rasanya mungkin kemampuan otak saya sudah tidak seperti dulu lagi. Saya cepat lupa sekarang dan cenderung <i>absent minded.</i><br />
<br />
Malam Natal saja di kantor <i>full day</i>, bahkan saat ini menjelang pergantian tahun, saya tidak merasakan suasana pergantian tahun atau malam tahun baru. Saya stress, tubuh saya pun ikut bereaksi atas stress saya, mulai dari keputihan yang terus menerus dan sakit kepala yang tak kunjung hilang. Mau pergi bekerja tapi rasanya selalu menakutkan seperti akan disiksa selama seharian. Jam kerja yang panjang, salah satu yang bikin saya tidak betah, tapi bukan masalah itu, karena yang terutama saya tak suka apa yang saya kerjakan. Terlalu banyak pengaturan, terlalu banyak peraturan.<br />
<br />
Saya lelah, lelah akan segala sesuatunya dan saya depresi karena saya sampai pada suatu titik di mana saya merasa berada pada dasar paling dalam dari suatu lubang dan tidak ada seorang pun yang mau menjulrkan tali pada saya untuk membantu saya naik. Semua hanya melihat kepada saya dengan prihatin dan berkata, "Ayo naik," tapi tidak bilang bagaimana cara naiknya.<br />
<br />
Tampaknya mungkin saya akan seperti taruhan mereka, karyawan baru yang tidak mampu bertahan di kursi panas. Yah, sudah ada 3 orang yang di posisi saya dan tidak betah. </div>
arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-1330957926481886352013-12-16T07:48:00.000-08:002013-12-16T07:51:05.138-08:00Ayo Ciptakan Hubungan Harmonis Dalam Dunia Giveaway<div style="text-align: justify;">
Apa yang membuat saya tertarik membahas tentang GA? Karena akhir-akhir ini saya banyak mendengar keluhan seputar giveaway. Lucunya yang mengeluh itu ada <i>host </i>GA (penyelenggara) dan juga pemenang GA. Lha penyelenggara dan pemenang sama-sama mengeluh? Ada gerangan apa?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixnJKfs00YdRTHsP78EKoivZmjD-i3wlEs5rhk_wIde98NasdADRZu9QmqfMhVv5qX0PVvohgDaRiQ8iwZ3MG3p6RiAhLDOuD_WYnRfXJwVMlk9ovAHrl6iNYSCgulYzXrrfX3831zs9c/s1600/coollogo_com-50232494.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="92" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixnJKfs00YdRTHsP78EKoivZmjD-i3wlEs5rhk_wIde98NasdADRZu9QmqfMhVv5qX0PVvohgDaRiQ8iwZ3MG3p6RiAhLDOuD_WYnRfXJwVMlk9ovAHrl6iNYSCgulYzXrrfX3831zs9c/s320/coollogo_com-50232494.png" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi saya mencoba untuk membahas giveaway dari 3 sudut pandang supaya adil, yaitu:</div>
<ol>
<li>Giveaway Host alias penyelenggara GA atau pihak pemberi hadiah</li>
<li>Peserta giveaway, mereka yang mengikuti GA</li>
<li>Pemenang giveaway.</li>
</ol>
Dan saya berani membahas 3 sudut pandang tersebut, karena saya sendiri pernah merasakan ketiganya. Saya mulai dari :<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b style="color: blue;">Untuk Giveaway Host</b>. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apapun tujuan host dalam melaksanakan giveaway baik itu sekedar promosi blog, promosi produk, atau memang niatan amal, pastikan selalu <b>jelas, terperinci, dan tentu saja komitmen</b> dalam menepati janjinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jelas</b> dalam membuat aturan giveaway. Yang terutama seperti macam <b>periode giveaway</b>, kapan <b>pengumuman pemenang</b>, siapa saja yang bisa ikut giveaway (apakah hanya domisili tertentu atau bukan), bagaimana cara pemenang dipilih (random/subjektif). Itu adalah beberapa point yang terutama harus dijelaskan oleh host dan aturan lain terserah host. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Terperinci</b>. Jelaskan setiap aturan main dengan detil dan runut. Kasih contoh bila perlu. Misal, untuk kategori pertanyaan, contoh jawaban harus bagaimana, apabila syaratnya harus <i>share</i> GA di sosmed, kalau perlu kasih contoh juga. <b>Lalu hadiah yang diterima,</b> misal bila hadiahnya ada 5 macam, jelaskan juga apa 5 hadiah ini untuk 1 orang pemenang atau 5 orang pemenang dapat masing-masing 1 hadiah. Hal ini untuk mencegah <span style="color: red;"><b><span style="color: black;">kesalahpahaman</span></b> </span>di kemudian hari. Pokoknya jelaskan semuanya dengan detil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Komitmen</b>. Janji dibuat untuk ditepati. Apabila pemenang sudah ditentukan, selain diumumkan via blog atau wadah apapun yang dipakai oleh penyelenggara, menurut saya, akan lebih baik bila host juga menghubungi pemenang secara pribadi. Apakah via email atau mention twitter atau tag facebook, atau lain-lain. Pokoknya ada pemberitahuan langsung dari host ke pihak pemenang. Karena bisa saja pemenangnya lagi sibuk dan lupa kalau dia harus lihat pengumuman GA. Jadi biarlah host yang menghubungi langsung pemenang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Komitmen soal hadiah.</b> Sesibuk apapun host giveaway tapi saat pemenang sudah diumumkan, tetap harus meluangkan waktu untuk mengirim hadiahnya ke pemenang. Seandainya host sedang ada masalah atau urusan keluarga, ada baiknya menjelaskan kepada pemenang mengenai situasinya jadi pemenang tahu kalau hadiah akan terlambat dikirim. Pokoknya biarpun lama, tapi janji tetap janji dan harus ditepati. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: blue; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Untuk Peserta Giveaway. </b></span></div>
<div style="color: blue; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: red;">Jangan Malas baca peraturan</b><span style="color: red;">. </span>Sebagai peserta giveaway, saat melihat pengumuman giveaway, <b>jangan hanya hadiahnya saja yang dilihat, tapi aturannya tidak dibaca. </b>Ini jujur saja, sangat bikin jengkel host giveaway. Misal jelas-jelas sudah disebutkan kapan pemenang diumumkan, masih saja tanya. Saya rasa membaca peraturan giveaway itu tidak sampai 5 menit, apa susahnya membaca baik-baik. Saya pernah mengadakan GA kuteks (nail polish) yang dalam aturannya jelas hanya peserta jabodetabek saja yang ikut, karena benda cair tidak diijinkan oleh JNE/tiki. Tapi ternyata peserta dari luar kota lebih banyak dibanding yang dalam jabodetabek sendiri. Ini agak bikin kecewa saya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red;">Taat dan turuti peraturan giveaway dengan jujur</span>. </b>Misal ada aturan harus share, maka jangan lupa share. Harus menjawab dengan format a dan b, maka jangan menjawab dengan format c dan d. Apabila host menjanjikan maximal hadiah hanya senilai total Rp 100.000 atau 10 USD, maka jangan meminta yang Rp150.000 atau 120 USD. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masih belum jelas? Tanyakan pada host, saya yakin selama pertanyaannya memang karena host tidak memberi penjelasan rinci, pasti host akan membantu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Saya menang atau tidak?</b> Balik ke <b style="color: red;">Jangan malas baca peraturan. </b><span style="color: black;">Biasanya pemenang suka dihubungi langsung oleh host, namun apabila ingin lebih yakin, kalau perlu catat tanggal kapan pengumuman akan dibacakan dan langsung lihat sendiri, apa kamu menang atau tidak. <b>Karena host tidak menghubungi peserta yang tidak menang</b></span>. <b>Biasanya h</b><b>ost hanya menghubungi peserta yang menang</b>. Jadi kalau merasa tidak dapat notifikasi apapun, kemungkinan besar, bukan kamu pemenangnya. Heheheh</div>
<div style="color: blue; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"><span style="color: blue;">Untuk Pemenang Giveaway. </span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="color: red;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hore, selamat, kamu menang. Nah, sekarang tinggal menerima hadiah, saran saya satu,<b> menunggu dengan manis. </b>Lho<b> </b>apa maksudnya<b> </b>menunggu dengan manis? </div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: red;">Jangan menawar hadiah</b>. Sudah bagus bisa menang, bersyukurlah akan itu. Seandainya kamu tidak puas dengan hadiahnya, mengapa kamu ikut giveawaynya? Misal hadiahnya adalah voucher untuk bisa berbelanja di toko A. <b>Maka jangan nawar </b>untuk ditukar di dengan voucher toko B. Karena itu artinya kamu tidak menghargai kemenanganmu dan host GA. Kalau memang tidak tertarik untuk berbelanja di toko A, maka tidak usah ikuti GA-nya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red;">Jangan protes berlebihan dengan mencari perhatian di sosial media.</span> </b>Apabila kamu merasa hadiah yang kamun terima tidak sesuai dengan yang dijanjikan oleh host. Pertama-tama, kamu tanyakan kepada host dulu. Jangan langsung bercuap-cuap di sosmed. <b>Dan yang terpenting, </b>kamu cek dulu, apa kamu sudah jelas membaca mengenai hadiahnya. Apabila sudah mendapat penjelasan dari host, maka terimalah hadiah dengan lapang dada, walau mungkin tidak sesuai harapan. <b>Mengapa tidak boleh protes? Kan saya sudah capek-capek meluangkan waktu dan tenaga untuk ikut GA?</b> Karena GA itu sifatnya untung-untungan, kamu bukan membeli barang, yang kalau tidak sesuai bisa kamu protes karena kamu sudah bayar. Dalam GA, kamu itu dapat gratis. Peserta lain pun sama-sama sudah berusaha tapi tidak menang. Dan mereka tidak memprotes ketidak-menangan mereka, jadi mengapa kamu yang sudah menang masih protes? Syukurilah apapun hadiahnya, dan kalau masih tidak puas, ikuti GA lain yang menjanjikan hadiah lebih dasyat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="color: red;">Jangan memburu-buru host soal hadiah.</b> Ini terkait dengan point GA host di atas. Kita tidak tahu, apakah host sedang sibuk, ada urusan dan masalah keluarga, atau sakit? Kita tidak tahu. Saran saya, tunggu selama 2 minggu dahulu, bila belum ada kiriman hadiah, <b>tanyakan secara baik-baik kepada host</b>, apakah hadiah sudah dikirim? Bila host belum memberi jawaban, tunggu 1 bulan lalu tanyakan lagi. Pokoknya bersabar saja, dan terus ikuti GA lain. <b>Lho, jadi saya terima saja di PHP githu? </b>Seperti yang saya bilang GA itu kan untung-untungan, kamu juga tidak rugi apa-apakan kalau tidak menang GA, jadi anggap saja kalau hadiahnya lama belum dikirim berarti belum rejekimu untuk menerima hadiah tersebut. Karena seperti yang saya tulis, kita tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan host GA, bisa jadi mereka sedang kena musibah. Lagipula GA kan tidak hanya 1, kalau gagal menerima hadiah meski menang, anggap saja tidak menang dan ikuti GA lain. Tidak usah menjelek-jelekkan host di sosial media, karena jangan sampai karena emosi, kesempatanmu untuk menang GA lain jadi hilang, karena kamu sudah dicap secara jelek oleh para GA host sebagai <i>pemenang GA yang merepotkan</i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tidak ada maksud apa-apa sih soal pembahasan GA ini. Tulisan ini hanya sekedar pembelajaran, karena jangan sampai sesuatu yang seharusnya menyenangkan justru jadi berbuntut tidak enak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terus bagaimana kalau sama sekali belum pernah menang GA seumur hidup? Hehehe, saya cuma bisa bilang, terus mencoba, segala sesuatu ada saat pertamanya. Saya juga jarang menang GA, tapi kalau terus mencoba dan tidak pustus asa, pasti dari 100X kesempatan, ada 1 yang nyantol, selama kamu usaha. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjglICAODZydm91sjWIkgri6ETMp4ZtWVEd8OLPhGn_yTur0GZSLpwG8_t51-DsDE3emF7yJsUWmn_amfrQxkNXC1rKyGud_oV3uAboUGbolC9yLzJ7M-Wlk77cj1zrR5cuK3fRRTB12AM/s1600/keep-calm-and-enter-giveaway-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjglICAODZydm91sjWIkgri6ETMp4ZtWVEd8OLPhGn_yTur0GZSLpwG8_t51-DsDE3emF7yJsUWmn_amfrQxkNXC1rKyGud_oV3uAboUGbolC9yLzJ7M-Wlk77cj1zrR5cuK3fRRTB12AM/s320/keep-calm-and-enter-giveaway-3.png" width="273" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-43308971136396625192013-10-20T10:00:00.001-07:002013-11-01T06:43:05.317-07:00Pelajaran Berharga Seharga 500K<div style="text-align: justify;">
Mengapa ada orang yang sampai hati tega menipu saya? Apa salah saya sampai dia menipu saya? Begitulah yang sering terpikir di otak saya, saat saya lagi bengong. Dan tentu saja penyesalan saya akan kebodohan saya yang lebih menggunakan hati daripada otak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi ceritanya begini. Suatu hari saya menerima panggilan interview dari, katakan saja PT XXX.TBK, saya ingat, disuruh datang untuk psikotes dan interview pada hari Selasa tanggal 8 Oktober 2013. Singkat cerita, saya pun hadir pada hari dan jam yang telah dijadwalkan. Perusahaan tersebut termasuk elite, mungkin salah satu dari 10 perusahaan besar di Indonesia yang produknya meliputi minyak sayur, tissue air minum, asuransi, properti, dll. Jumlah karyawannya saja ribuan. Yang psikotes bukan saya saja, tapi banyak ada 18 orang untuk divisi yang berbeda-beda. Nah setelah psikotes selesai, pihak HRD memanggil kami untuk langsung interview dengan user kami masing-masing. User di sini adalah divisi yang kami lamar. Nah dari selesai psikotes ada jeda waktu sebelum kami menghadap pihak user untuk interview. Pihak HRD menyarankan kami menggunakan jeda waktu ini untuk istirahat dan makan siang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata untuk bagian saya, ada 5 peserta yang dipanggil (berarti 4 pesaing untuk saya, tapi bukan itu yang mau saya bahas). Singkat kata, saya berkenalan dengan 4 orang peserta. Dua laki-laki dan dua perempuan. Satu orang perempuan dan satu orang laki-laki hanya berkenalan sesaat dan langsung melesat pergi entah kemana. Sedangkan satu orang perempuan lagi sangat ramah. Dia mengajak saya dan satu peserta laki-laki yang lain untuk makan siang bersama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kami pun memilih untuk makan siang di resto terdekat dengan gedung PT tersebut, yaitu restoran Padang. Selama makan siang kami ngobrol-ngobrol. Dari pembicaraan singkat tersebut, saya tahu kalau perempuan ramah ini adalah pengantin baru. Dia baru menikah bulan Maret 2013, belum punya anak dan suaminya seorang pendeta HKBP yang sedang kuliah S2. Oke singkat cerita, selesai makan siang kami pun bersiap kembali ke kantor tempat user akan mewawancarai kami. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wawancara berlangsung lama, setiap orang rasanya diwawancara nyaris 1 jam dan saya urutan ke-4. Jadi bayangkan saya harus tunggu 3 jam sampai giliran saya tiba, tapi yah ini tidak masalah dan saya tidak keberatan, selain karena memang itu sudah bagian dari resiko saya sebagai pelamar dan juga hak pewawancara karena itu berarti pewawancara kami sabar dan detil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena waktu tunggu yang lama, saya dan 3 orang peserta mengisi keguguban kami dengan saling mengobrol. Kami juga saling menukar PIN BB. Saya persingkat saja, akhirnya tibalah giliran saya dan setelah nyaris 1 jam maka saya pun selesai dan langsung pulang karena memang hari sudah sore, jam 16.30. Perempuan ramah yang tadi makan siang bersama saya kebetulan mendapat giliran nomor 3 atau tepat sebelum saya dan dia tentunya sudah langsung pulang karena wawancaranya sudah selesai lebih dahulu. Tapi dia masih menghubungi saya dan tanya-tanya macam, "bagaimana wawancaranya? ditanya apa saja? semoga sukses ya, jadi kita bisa sama-sama diterima dan kerja bareng."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si perempuan ramah ini, keesokan harinya masih tanya-tanya saya. Bukan soal wawancara, tapi macam-macam hal. Mulai dari film apa yang sedang diputar di bioskop, trus apa sudah ada panggilan lagi, macam-macam deh. Selanjutnya setiap hari dia selalu BBM saya dan berbicara hal-hal remeh seputar ini dan itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai pada hari Rabu tanggal 16 Oktober, dia PING saya di BBM, katanya urgent, dia butuh bayar cicilan rumah Rp1.500.000 karena hari itu adalah hari terakhir, kalau telat akan kena denda. Dia ada uang cash tapi dana bank sedang kosong. Hari itu, dia sedang tidak enak badan dan jarak bank dan rumah jauh, dia sendirian karena katanya, suaminya lagi pelayanan di pedalaman dan HPnya nggak aktif karena sinyalnya tidak ada. Susah dihubungi deh dan suaminya baru balik hari Sabtu. Jadi dia mau pinjam saya Rp1.500.000 untuk bayar cicilan rumah. Saya tanya, apa tidak bisa minta tolong keluarga? dia beralasan kalau dia tidak mau sampai pihak keluarganya khawatir, jadi lebih memilih pinjam sama teman. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia terus mohon-mohon dan janji hari Jumat atau 2 hari dari dia pinjam akan langsung diganti. Dari sini batin saya berperang antara percaya atau tidak. Saya coba search di google dan menemukan fb-nya. Dari sana saya cek fb-nya dan menemukan foto-foto dia. Tidak ada yang aneh di fb-nya. Foto-foto itu standar foto-foto yang sering diunggah ke facebook. Foto sama teman-temannya, foto-foto pernikahannya di sebuah gereja bersama suaminya dan keluarga besarnya, lalu foto-foto bersama orang tuanya. Sejauh ini saya lihat tampaknya keterangan dia benar. Tapi akal sehat saya masih berkonflik, saya tidak bisa kasih sejumlah yang dia minta, terlalu banyak, bagaimana kalau dia bohong. Akhirnya saya putuskan Rp 500.000 saja. Transaksi dilakukan pada hari Rabu tanggal 16 Oktober 2013.<br />
<br />
Si perempuan ramah ini sangat senang dan berterimakasih. Dia juga tanya berapa nomor rekening saya biar bisa ditransfer balik. Sesudah itu tidak ada yang aneh, dia masih sering BBM saya dan bertanya hal-hal remeh. Sewaktu hari Sabtu siang, saya kembali BBM dia dan tagih hutangnya, dengan alasan saya butuh uang dan alasan saya memang benar adanya. Dan dia sendiri pernah bilang kalau hari Sabtu, sang suami akan balik. Jadi saya langsung tagih, karena saya tidak mau lama-lama dihutangin. Dia hanya membalas, "oke."<br />
<br />
Hingga Sabtu malam, tidak ada yang aneh. Lalu Minggu sore, saya kaget saat lihat namanya sudah tidak ada dalam contact BBM saya. Tubuh saya langsung dingin, hati saya langsung berdebar-debar. Lalu saya coba lihat nomor <i>whatsapps</i> nya. Ada yang aneh, mendadak <i>profile </i>fotonya hilang, lalu saya langsung menghubungi nomor tersebut, namun jawabannya hanya, "Maaf nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan area." Saya langsung lemas, tapi saya masih berpikir positif. Kok bisa? Yah, saya sempat berpikir, apa mungkin ada sesuatu dengan HP-nya? Mungkin handphonenya hilang atau ada gangguan. Sepertinya harapan saya lebih karena hati kecil saya masih menolak bahwa saya bodoh dan saya telah tertipu.<br />
<br />
Saya mencoba menghubungi salah satu pelamar lain yang ikut psikotes juga, laki-laki, karena waktu itu kami kan sempat tukar nomor PIN BB. Saya bertanya padanya, apakah dia punya nomor PIN si wanita ramah ini? mulanya dia jawab ,"ada, tunggu sebentar," lalu semenit kemudian dia kembali BBM saya dan menjawab, "nggak ada, di delcon (delete contact)."<br />
<br />
Saya coba cari akal, lalu saya ingat facebook. Facebooknya masih ada. Saya coba kirim pesan via facebook, saya tidak langsung tuduh dia, saya tanyakan baik-baik, "mengapa contact saya di BB di delete? dan saya sangat butuh uang, bisa segera dilunasi." Saya juga tinggalkan nomor handphone saya, seandainya saja dia memang kehilangan handphone.<br />
<br />
Satu jam saya tunggu, sambil coba menenangkan, diri saya coba melakukan hal lain. Saya cek facebook saya dan tidak ada pesan masuk. Lalu saya cek facebook si wanita ramah ini dan HILANG. Kalimat dalam facebook tersebut adalah, <i>This page isn't available. The link might be broken or the page may have been removed.</i> Anda bisa coba sendiri. Padahal 1 jam yang lalu masih ada page fb-nya, namun setelah saya berkirim pesan langsung hilang. Seandainya handphone yang hilang, biasanya hanya nomor yang tidak bisa dihubungi. Resmi sudah. Dia menipu saya.<br />
<br />
Perasaan saya campur aduk, marah, sedih, kecewa, dan paranoid. Marah bisa saya atasi, walaupun kemarahan saya di sini saya tujukan pada diri sendiri, karena saya begitu bodoh dan tolol, bisa-bisanya saya percaya sama orang asing hanya karena kesan baik. Sedih? pasti. Siapa yang tidak sedih kalau uangnya hilang. Tapi saya coba ikhlaskan dan tidak mau PHP. Saya anggap saya berulang tahun dan mentraktir teman-teman saya. Saya juga berpikir, apakah ini teguran Tuhan? mungkin saya kurang amal? Tidak bukan salah Tuhan, karena saya sudah dikasih otak untuk berpikir. Saya lebih berpikir, ini pelajaran agar kedepannya saya tidak segampang itu percaya orang.<br />
<br />
Kecewa? jelas, siapapun pasti kecewa kalau dimanfaatkan dan ditipu, hanya saja saya coba ambil pelajaran untuk lebih waspada dan berhati-hati dan <i>heartless</i>. Tapi perasaan yang paling tidak enak adalah paranoid. Saya jadi takut sendiri dengan setiap orang yang tidak saya kenal. Marah, sedih dan kecewa bisa saya atasi, tapi paranoid, tidak terduga. Paranoid juga bisa bikin sakit.<br />
<br />
O ya, dari tadi saya hanya sebut dia si wanita ramah, tapi namanya adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAmnwuUJvubS-plpxWgOhrLV_fbX9Yb7PeBWsBxRMWgdPrA10mxb_rtu1nvwCLNn85P8t0Vyj3Od8swBju_9T8s-gShhnrVMlsiPKPk62j5glK_GI9QyNHaHsNc2DJHGL8eSoOuoJkB90/s1600/resi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAmnwuUJvubS-plpxWgOhrLV_fbX9Yb7PeBWsBxRMWgdPrA10mxb_rtu1nvwCLNn85P8t0Vyj3Od8swBju_9T8s-gShhnrVMlsiPKPk62j5glK_GI9QyNHaHsNc2DJHGL8eSoOuoJkB90/s320/resi.jpg" width="260" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Riris Tuti Sri Handayani Hutahaean. </b>Tidak gampang bagi saya untuk memutuskan menuliskan ini di blog, mengingat bagi saya hal ini hanya membuat saya terlihat bodoh dan saya tidak suka mengungkap kejelekan seseorang. Tapi setiap manusia bisa berbuat kesalahan dan ini sudah merugikan. Saya putuskan lebih baik saya <i>sharing</i>, karena seandainya anda yang membaca ini, berkenalan dengan orang yang namanya tertera dalam receipt tersebut, anda bisa ekstra hati-hati agar tidak mengalami kejadian seperti saya. Saya tidak tahu apakah ada nama lain. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Sedikit cerita baik sebelum saya tutup. Ada orang asing yang baik juga. Pernah BB saya tertinggal di sebuah foodcourt mal, lalu seorang anak kecil (entah disuruh ortunya atau inisiatif sendiri) mengejar dan menghampiri saya sambil mengembalikan BB saya yang tertinggal. Sayangnya sangat langka yang seperti itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Mungkin sekarang pertanyaannya ganti bukan apa salah saya (karena saya sudah iklaskan) tapi apa yang ada dalam pikiran mereka yang suka menipu orang lain saat mereka melakukannya?</div>
arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-68722978944293777072013-09-18T07:06:00.002-07:002018-03-25T09:42:48.239-07:00WRITING CHALLENGE DAY 14: WRITE ABOUT ANYTHING YOU WANT<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<u>WRITE ABOUT ANYTHING YOU WANT</u></div>
<br />
Oke, sebenarnya saya tidak mau tulis ini, karena tema mengenai keluarga terkadang terasa seperti cari perhatian atau membuka aib bila diumbar keluar. Tapi mumpung <i>mood </i>dan suasana saya mendukung, dan juga saya butuh curcol, jadi saya mau tulis.<br />
<br />
Tadinya saya mau kasih judul post ini "Susahnya Jadi Anak di Asia" tapi setelah saya pikir-pikir, saya tidak mau terdengar terlalu mengeneralisir dengan mengatakan benua, akhirnya saya ganti dengan budaya timur. Jujur yah, agak sulit untuk menulis ini di blog, karena dengan nulis di blog berarti saya memberitahu pada orang lain tentang <i>inner conflict</i> saya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam budaya timur dan asia pada umumnya, anak itu diharuskan untuk selalu menurut sama orang tua dan mendengarkan kata-kata orang tua. Oke, ini hal yang wajar dan dalam budaya barat pun sama, tapi dalam budaya asia ada tambahan lagi, anak harus selalu patuh sama apapun perintah orang tua, anak tidak boleh membantah perkataan orang tua, orang tua salah tidak seharusnya dikoreksi, dan orang tua selalu benar dan kalau orang tua salah, anak cukup diam saja, tidak perlu bilang mereka salah. (Setidaknya inilah yang berlaku dalam keluarga saya).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekiranya itulah yang selalu saya rasakan dari orang tua saya. Belum lagi dalam keluarga <i>Tionghua</i>, anak perempuan selalu lebih diprotektif atau dikekang dibanding anak laki-laki. Seandainya adik saya pergi ke luar kota sendiri pasti dikasih, kalau saya pasti kena omel. mungkin wajar mereka khawatir karena saya ini perempuan, maka resikonya lebih riskan dibanding anak laki-laki. Terus saya ingat kalau adik saya pulang malam, sampai rumah mama saya khawatir dan cuma marah ala kadarnya saja, tapi kalau giliran saya, pasti saya selalu dimarahin lebih besar dan ujung-ujungnya yang saya ngga suka adalah bawa-bawa "apa kata tetangga nanti, anak perempuan pulang malam-malam" padahal saya pulang malam bukan karena melakukan hal-hal yang buruk macam ke diskotik atau dugem atau hal-hal yang menyangkut kehidupan malam lainnya. Bahkan sumur hidup, saya tidak pernah miras, merokok apalagi narkoba, pulang pun jarang lewat dari jam 9 malam, tapi tetap saja ortu menganggap saya berpotensi menjadi binal.<br />
<br />
Saya ingat, waktu SMU pun saya tidak diperbolehkan menginap di rumah teman (padahal teman saya ini cewek lho dan ortu saya sudah kenal sama teman saya dan pernah ketemu dengan keluarga teman saya juga) tapi waktu saya minta ijin tetap tidak dikasih, dengan alasan, hanya perempuan "ngga benar" yang suka nginep-nginep (halo, saya tidak nginep di rumah teman lelaki, dan bahkan temen cewek saya hanya tinggal berdua sama neneknya, tidak ada laki-laki di sana). Kalau takut ditanya tetangga, yah jelaskan baik-baik donk. Pokoknya susahlah jadi anak perempuan, karena perempuan selalu dihakimi oleh masyarakat lebih sadis dibanding laki-laki, hmm kenapa saya jadi beralih ke topik feminis yah?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Back to topic, oke intinya saya selalu merasa kedua ortu saya tidak <i>fair </i>dalam mendidik adik saya dan saya. Karena saya anak tertua, papa selalu nasehatin saya untuk ngalah sama adik, sayangnya papa ngga pernah nasehatin adik untuk selalu hormat sama kakak, yang ada adik saya tumbuh jadi anak yang egois dan cuek, dan tanpa sadar suka bikin jengkel dan nyakitin perasaan orang lain.<br />
<br />
Tahu tidak apa yang paling ditakuti oleh ortu saya? yaitu omongan jelek tetangga tentang diri mereka. Anehnya saya malah cenderung cuek selama intinya saya tidak melakukannya. Pernah ada kejadian, temen kantor saya sedang hamil, dan sore itu sehabis selesai ngantor, saya bilang padanya saya mau pergi ke supermarket untuk berbelanja suatu keperluan. Terus teman saya titip susu prenagen (susu khusus ibu hamil), yah niat saya mau membantu, tentu saja saya belikan. Pulang ke rumah, saya teledor tidak langsung membereskan belanjaan tersebut, dan mama memeriksa untuk melihat barang apa saja yang saya beli. Betapa marahnya mama saat tahu ada susu prenagen. Mama tetap marah dan mengoceh panjang lebar karena mau-maunya saya beli susu prenagen untuk teman saya. Mama khawatir kalau orang-orang mengira saya hamil hanya karena beli susu prenagen.<br />
<br />
Dan kalau dibilang kasih ibu tidak mengharap kembali jelas salah, karena mama saya selalu berharap saya segera menikah dan memberikan cucu dan kalau bisa dapat suami yang bobot, bibit, bebet pula, yah ngga ada yang salah sih dengan harapan itu (semua ortu juga berharap seperti itu kan), tapi saya saya jadi merasa ada beban yang berat di pundak. Dan yang bikin saya stress, mama saya itu sangat <i>overcritical</i>, apa pun selalu di kritik, apa pun selalu salah, sehingga terkadang rasanya sulit sekali untuk bisa merasa lepas dan bebas meski di rumah sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terus, sebagai anak, mama saya selalu mengkritik kalau saya judes dan galak dan berkata bagaimana saya bisa berhasil dapat jodoh kalau sifat saya jelek? hmmm jujur saja, yang ada ini bikin saya jadi <i>low self esteem</i> karena merasa saya orang yang buruk. Tapi yang saya heran, kenapa mama saya ngga pernah berpikir, apa sih yang menyebabkan saya jadi jutek, selalu marah-marah dan cemberut? Yang pasti saya bukan tipe orang yang marah-marah tanpa sebab. Secara pribadi, saya ini orang yang cinta damai dan ingin hidup harmonis dengan siapapun. Selalu berusaha sabar. Selalu berusaha nahan emosi. Setiap saya bad mood itu pasti ada penyebab dan alasannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi jujur gara-gara saya banyak baca tentang <a href="http://arynity.blogspot.com/2013/05/zodiac-personality.html" target="_blank">zodiac dan hubungannya dengan psikologi dan personality</a> sedikitnya saya jadi memahami karakter saya. Terutama yang berhubungan dengan emosi. Sebagai <a href="http://astrophilosophy.tumblr.com/post/50965482268/moon-in-scorpio" target="_blank">lunar scorpion</a>, saya memang mempunyai kecenderungan untuk tidak sengaja "menyengat" orang-orang yang telah melukai perasaan saya atau membuat saya tersinggung, yang membuat saya cenderung disalah-mengertikan, terutama bila saya selalu disakiti via <i>verbal abuse</i> (anak kecil ngerti apa soal sakit hati, anak ga guna, percuma elu mau usaha apapun pasti gagal, emang elu pikir elu ini hebat, dan kata-kata super nyakitin lainnya kalau papa saya sedang marah). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maya Angelou pernah berkata, "Orang akan lupa apa yang pernah anda katakan pada mereka atau apa yang pernah anda lalukan pada mereka, tapi orang akan selalu ingat apa yang mereka rasakan tentang diri anda." Sama hal-nya dengan anak-anak, saya mungkin lupa apa saja yang telah ortu katakan pada saya, tapi saya akan selalu ingat bagaimana rasanya menjadi anak yang sulit dipahami oleh ortu. Jadi kalau ada yang bertanya bagaimana hubungan saya dengan orang tua? maka saya akan mengatakan, baik-baik saja, tapi lebih tepatnya <i>on-off relationship.</i> Ada kalanya hubungan saya baik dan ada kalanya buruk, yah tapi wajar sih karena saya rasa setiap keluarga pasti seperti itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya menulis ini tidak ada maksud untuk menjelek-jelekkan orang tua atau membicarakan orang tua, sama sekali tidak. Bagaimanapun mereka adalah orang tua saya dan meskipun mungkin ada kalanya saya tidak puas dengan cara ortu mendidik, saya selalu mengingatkan diri saya kalau ortu sudah merawat dan membesarkan saya, menyekolahkan saya hingga perguruan tinggi. Selain itu ortu hanya manusia biasa yang punya kekurangan dan kelemahan yang mungkin mereka sendiri tidak sadari. Saya sayang mereka dan saya selalu berharap bisa membahagiakan mereka dan memberikan yang terbaik untuk mereka. Saya selalu berdoa agar saya dapat mewujudkan harapan orang tua akan diri saya. Orang tua juga ingin agar anak bahagia dan senang, dan segala sesuatunya yang mereka lakukan biasanya diatasnamakan demi kebaikan si anak, walau caranya ngga disukai sama si anak. Walaupun dalam hati mungkin si anak berontak dan menjerit, "NO, this is not me, I'm not happy with it." Tapi lagi-lagi saya coba pasang topeng dengan ngalah, karena ortu saya tidak suka didebat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan saya menulis ini semata-mata untuk mengingatkan diri saya, seandainya kelak Tuhan mengijinkan saya menjadi orang tua, ingatkan saya untuk dapat memahami anak-anak saya nantinya. Ingatkan saya untuk bisa menjadi teladan dan idola untuk anak-anak saya, karena saya percaya bahwa didikan yang benar akan dibalas anak-anak dengan menjadi yang sesuai orang tua harapkan. Saya suka dengan satu pepatah kuno asal Cina,<b> yaitu tidak ada anak yang jahat, yang benar adanya orang tua yang ngga bisa didik anak. </b>Kalau ditanya apakah saya suka dengan cara para orang tua Asia (dalam hal ini timur jauh) mendidik anak mereka dengan keras agar menjadi orang yang berguna suatu saat? ehem, tergantung kerasnya kaya gimana? kalau misalnya kekerasan fisik macam, kalau anak-anak ada ulangan dan dapat nilai testnya jelek, lalu dipukul pake rotan atau payung, saya sangat TIDAK SETUJU atau dikata-katain macam bego, malas, otak udang, saya juga TIDAK SETUJU, yang ada ini hanya akan membuat anak anda tersakiti dan menjadi pribadi yang keras. Terutama kalau anak anda sensitif. Tapi saya SETUJU kalau keras dalam hal konsekuensi. Misal dapat nilai test jelek maka jatah uang jajan akan dipotong , jadi ini bikin mereka lebih ngerti cara kerja orang dewasa. Tapi bagaimana pun saya tahu menjadi orang tua itu tidak mudah, sangat tidak mudah dan harus siap dengan pengorbanan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Yup, I have angst, insecurities, grudge, and bitterness. <br />
<br />
Selesai sudah Writing Challenge ini. Meskipun perlu waktu nyaris 2 bulan, sekiranya saya berhasil menyelesaikannya. </div>
arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-47256359953336599032013-09-18T04:37:00.001-07:002013-09-27T12:00:44.901-07:00WRITING CHALLENGE DAY 13 : WRITE ABOUT SOMETHING YOU ABSOLUTELY LOVE<div style="text-align: center;">
<u>WRITE ABOUT SOMETHING YOU LOVE</u></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya akan menulis mengenai zodiac dan karakteristik part 2 aja yah :D<br />
Kan temanya menulis sesuatu yang disuka. Untuk kali ini saya akan membahas zodiac ruler, kualitas, element, sifat dan polarity dan natal chart.<br />
<br />
Saya mau menjelaskan soal zodiac and the planet ruler. Setiap zodiac, itu dikuasai oleh 1 planet. Total planet ada 9 minus bumi berarti 8, sedangkan jumlah zodiac ada 12, jadi bagaimana bisa 1 planet dapat 1 zodiac? rupanya ada 1 planet yang menguasai 2 zodiac. Dan dahulu sewaktu Uranus, Neptunus dan Pluto belum ditemukan, biasnaya selain matahari dan bulan, maka 1 planet menguasai 2 zodiac.<br />
<br />
Untuk zodiac yang mempunyai planet penguasa yang sama, meskipun secara karakteristik mereka berbeda, namun mereka biasanya berbagi modalitas yang sama atau secara kualitas mereka serupa tapi tak sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Mars menguasai Aries dan juga juga Scorpio (<i>co-ruler with Pluto)</i></span></b><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Karena itulah kedua zodiac tersebut kadang dilambangkan dengan gelora, impulsif, keras, cepat emosian (Aries emosi di luar sedangkan Scorpio emosi di dalam). Karena itu olahraga yang disarankan untuk kedua zodiac tersebut yang penuh dnegan aktivitas fisik dan tekanan adrenalin. Misal Aries cocok dengan Bungee Jumping sedangkan Scorpio, olahraga yang bersifat <i>martial arts (</i>karena mereka harus melepaskan emosi mereka yang suka dipendam)</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<b>Pluto<i> </i>menguasai Scorpio</b>.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Dalam mitologi Yunani, Pluto dilambangkan dengan Hades, dewa penguasa neraka atau dunia bawah. Karena itulah, terkadang Scorpio punya aura misterius dan gelap. tapi tidak, Scorpio sesungguhnya hanya punya sifat penasaran yang besar. Mereka terkadang tidak peduli meskipun berbahaya tapi demi memuaskan dahaga penasaran mereka, maka akan tetap dicoba. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<b>Venus menguasai Taurus dan Libra.</b></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Dalam mitologi Yunani, Venus melambangkan dewi kecantikan, seni, dan cinta. Karena itulah umumnya orang Taurus dan Libra punya cita rasa seni yang bagus. Mereka tau gaya apa yang terlihat sedap dipandang mata. Artisitik lah isitilahnya. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<b>Merkurius menguasai Gemini dan Virgo</b>.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Merkuri dalam mitologi Yunani dilambangkan dengan dewa Hermes. Dewa pembawa pesan yang terkenal cerdas dan cerdik. Dari ke-12 zodiac, hanya Gemini dan Virgo yang diperlambangkan dengan simbol manusia. Gemini (anak kembar) dan Virgo (perawan). Karena planet penguasa mereka adalah Merkurius yang melambangkan kecerdasan, intelektual dan komunikasi. Banyak penulis terkenal, editor, jurnalis berzodiac Gemini dan Virgo, karena planet penguasa mereka adalah Merkuri yang juga menciptakan bahasa dan tulisan. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<b>Bulan menguasai Cancer<i>. </i></b></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Bulan adalah perlambang feminin, kebalikan dari matahari yang perlambang maskulin. Karena itu setiap wanita selalu mendapat siklus bulanan yang disebut datang bulan dan karena itu pula, Cancer disebut sebagai ibu dari zodiac. Karena itu Cancerian terkenal sebagai zodiac paling <i>moody</i> dari semua zodiac, karena perempuan itu kan terkenal suka pakai perasaan :D</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<b>Matahari menguasai Leo.</b></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Matahari adalah pusat tata surya dan sinarnya menyinari dan melindungi banyak mahluk hidup, karenanya zodiac Leo selalu digambarkan sebagai pelindung dan biasanya mereka gampang menjadi pusat perhatian, sama seperti matahari. Orang-orang akan senang mendengar cerita-cerita mereka. Bahkan meskipun tidak semua Leo bertipe <i>"suka tampil"</i>, tapi Leo lebih memilih berada dalam kelompok atau grup daripada sendirian. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<b>Jupiter menguasai Sagittarius dan juga<i> </i>Pisces (<i>co-ruler with Neptunus).</i></b></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Dalam mitologi Yunani, Jupiter juga dikenal sebagai dewa Zeus. Yang melambangkan filosofi dan kesenangan juga arti kehidupan yang lebih besar (aspirasi). Karena itulah biasanya orang-orang Sagittarius dan Pisces selalu mencari arti lebih dari kehidupan. Bagi mereka, hidup hanya sekali dan harus dinikmati atau dipergunakan sebaik-baiknya.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<b>Saturnus menguasai Capricorn.</b></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Planet Saturnus selalu dikaitkan dengan karakteristik kerja keras, fokus, struktur dan disiplin. Sepertinya sangat cocok dengan karakteristik para Capricorn. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<b>Uranus menguasai Aquarius.</b></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Uranus kebalikan dari Saturnus. Uranus melambangkan perubahan, kebebasan dan kejutan. Uranus juga dikenal sebagai planet eksperimen. Orang Aquarius juga gemar mencoba segala jenis hal baru. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<b>Neptunus menguasai Pisces. </b></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Dalam mitologi Yunani, Neptunus juga dikenal sebagai Poseidon alias dewa penguasa laut. Apa yang kalian pikir dan bayangkan saat melihat laut? kalau saya sih kemisteriusannya. Planet Neptunus juga melambangkan alam bawah sadar dan mimpi. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<b>Element dalam zodiac :</b></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Ada 4 element dalam zodiac.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">1. Udara : Gemini, Libra, Aquarius.</span></b><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Udara selalu bergerak dinamis disekitar kita, Udara perlambang komunikasi, interaksi, dan intelektualias. Gemini, Libra dan Aquarius dikenal sebagai mediator alami atau ahli debat dan sosiabel. Mereka selalu punya banyak ide di kepala mereka. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<b>2. Api : </b> <b>Aries, Leo, Sagittarius</b></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Api melambangkan ekspresi, aktivitas, energi. Biasanya orang-orang berzodiac Aries, Leo dan Sagittarius selalu ceria, penuh semangat, berisik. Mereka punya energi yang besar untuk berbuat banyak hal. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<b>3. Tanah : Taurus, Virgo, Capricorn</b></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Materialistis, realistis, praktis. Orang-orang berzodiac tanah berpikir sangat logis dan realistis, mereka suka dengan stabilitas. Mereka juga terkenal sabar, tekun dan pekerja keras, karena itulah mereka dikenal sebagai <i>dependable people</i>, atau orang yang dapat diandalkan. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<b>4. Air : Cancer, Scorpio, Pisces</b></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Air adalah tentang emosi, alam bawah sadar, intuitif. Maka itu sering dengar kan kalau Cancer, Scorpio, Pisces tuh orangnya suka "drama", cepet<i> moody</i>. Sebenarnya mereka pecinta damai dan tidak suka drama, hanya saja sulit bila urusannya sudah menyangkut emosi. Karena itu zodiac air, dapat menjadi teman paling baik tapi juga musuh paling buruk, karena efek mereka emosi berdampak pada psikologis, sama seperti air, saat air tenang mengalir membuat perasaan menjadi damai tapi saat air mengamuk bisa menjadi badai tsunami yang menghancurkan benda dan membunuh banyak jiwa. <i><strike>Note : berdasarkan fakta CIA, pembunuh berantai paling banyak berzodiac Cancer, lalu banyak Scorpio yang menjadi pembunuh bayaran dan beberapa penjahat paling kejam di dunia adalah Pisces. </strike></i></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<u>Kalau emosi ini diperumpamakan :</u></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b>Udara : </b>Seperti lukisan dengan pensil warna</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b>Api : </b>Seperti lukisan dengan crayon</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b>Tanah :</b> Seperti lukisan cat air</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b>Air : </b> Seperti lukisan cat minyak</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<br />
<b>Kualitas :</b></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b><br /></b>
<b>Cardinal (Inisiator): Aries, Cancer, Libra, Capricorn</b></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Banyak yang mengatakan mereka yang berzodiac Cardinal, biasanya punya kemampuan alami untuk memimpin dan berinisiatif mengambil tindakan. <b>Cardinal juga perlambang awal dari dimulainya suatu musim. </b>Aries musim semi, Cancer musim panas, Libra musim gugur, dan Capricorn musim dingin. Dari ke-4 zodiac berkualiatas <i>Cardinal</i>, Aries dikenal sebagai pelopor atau yang akan pertama mengambil tindakan, karena Aries adalah zodiac pertama dari ke-12 zodiac. Boleh percaya boleh tidak, tapi banyak para pemimpin dunia berzodiac Libra, Aries, Cancer dan Capricorn. Contoh misal pak Wagub :D </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<br />
<b>Fixed (Keras): Taurus, Leo, Scorpio, Aquarius</b></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Keras di sini maksudnya saat mereka sudah menginginkan sesuatu, maka mereka akan benar-benar fokus pada suatu hal itu sampai keinginan mereka tercapai. Jadi bila mereka ingin fokus, maka tak ada yang lebih baik dibanding Taurus, Leo, Scorpio, Aquarius. Begitu juga dalam hal keras kepala, bila mereka sudah berpendirian teguh dan mantap akan suatu hal, maka sulit untuk dilawan atau digoyahkan. Dari semua zodiak tersebut, Taurus dengan elemen tanahnya dikenal mempunyai kualitas sekeras batu. Ibaratnya, Capricorn adalah tanah gembur yang siap ditanam, Virgo seperti tanah liat yang siap dibentuk, maka Taurus adalah batu karang. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Mutable/Adaptable : Gemini, Virgo, Sagittarius, Pisces. </span></b><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Rata-rata zodiac dengan kualitas <i>mutable</i> mungkin lebih cenderung <i>following</i> atau menyesuaikan diri dengan keadaan. Dan 2 dari zodiac tersebut berbagi <i>ruler</i> yang sama. Gemini dan Virgo dikuasai oleh planet Merkuri. Sedangkan Sagittarius dan Pisces dikuasai oleh planet Jupiter (penguasa tradisional sebelum Neptunus ditemukan). Dari semua zodiac <i>mutable</i> yang paling <i>chameleon</i> atau misterius adalah Pisces. Karena saat anda mengira sudah mengenal mereka, maka mereka bisa tiba-tiba berubah, karena air bisa mengalir kemana saja. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Dualities</span></b><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Kedua belas zodiac dibagi berdasarkan sifat <i>yin</i> dan <i>yang. </i></span><br />
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></i>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1204.photobucket.com/albums/bb407/Arynity/YinampYang_zps677d4421.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><img border="0" height="300" src="http://i1204.photobucket.com/albums/bb407/Arynity/YinampYang_zps677d4421.jpg" width="400" /></span></a></div>
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></i>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b>Yang :</b> Semua zodiac berelement api dan udara (Aries-Gemini-Leo-Libra-Sagittarius-Aquarius), karena itu mereka lebih bersifat <i>maskulin</i> atau extrovert. Maksud maskulin di sini adalah bersifat memberi. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b>Yin :</b> Semua zodiac yang berelement tanah dan air (Taurus-Cancer-Virgo-Scorpio-Capricorn-Pisces), karena itu mereka lebih bersifat <i>feminin</i> atau introvert. Maksud feminin di sini adalah bersifat menerima.</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Polarities:</span></b><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Saya pernah membahas mengenai <i>polarities </i>di <a href="http://arynity.blogspot.com/2013/05/zodiac-personality.html" target="_blank">zodiac and personality</a>. Tapi kali ini saya sertakan gambar. Polarities adalah zodiac yang saling bertolak belakang dengan perbedaan waktu 6 bulan. Mereka punya tujuan yang sama tapi cara yang sangat berbeda, selain itu kekurangan di zodiac yang satu, maka justru kelebihan di zodiac yang lain. Sinergi. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1204.photobucket.com/albums/bb407/Arynity/polarities_zps12d1fa87.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><img border="0" height="640" src="http://i1204.photobucket.com/albums/bb407/Arynity/polarities_zps12d1fa87.jpg" width="419" /></span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: x-small;"><u> <a href="http://astraltwelve.tumblr.com/tagged/polarity" target="_blank">source </a></u></span></div>
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Atau untuk lengkapnya bisa lihat di sini : </span><a href="http://thezodiaccity.com/post/61643758929/zodiac-opposites-how-theyre-alike-different">http://thezodiaccity.com/post/61643758929/zodiac-opposites-how-theyre-alike-different</a><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b>Natal Chart</b>. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Semua orang hanya tahunya bahwa mereka punya 1 zodiac, padahal di era modern ini, sudah dikenal yang namanya <b>Natal Chart atau Birth Chart. </b>Dan menurut para astrologer, atau pun mereka yang lama memelajari astrologi (bukan horoskop), <b>Natal chart</b><i style="font-weight: bold;"> </i>ini yang paling penting. <b>Natal chart</b> tidak hanya terdiri dari 1 zodiac, tapi banyak zodiac, karena itu <i>sering kan kalau kita merasa kok zodiac A ini sifatnya mirip sama saya yah, padahal saya kan zodiac B. </i>Mungkin saja dalam <b>Natal chart</b> anda, anda lebih banyak dipenuhi oleh zodiac A, meskipun anda berzodiac B. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Berikut ini saya kasih contoh mengenai gambar <b>Natal Chart saya</b>. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1204.photobucket.com/albums/bb407/Arynity/NatalChart_zpsd2ed2cf2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><img border="0" height="385" src="http://i1204.photobucket.com/albums/bb407/Arynity/NatalChart_zpsd2ed2cf2.png" width="400" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Bingung melihatnya? Hehehe saya juga tidak terlalu paham sih. Karena itu banyak mereka yang lebih paham mengenai astrologi dan psikologi suka menjual jasa mereka untuk membaca <b>Natal chart</b>. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Ini natal chart saya :</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Sun (tindakan/aksi) : Pisces</span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Moon (emosi/reaksi/hati) : Scorpio</span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Merkuri (cara berpikir) : Pisces</span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Venus (hubungan kita dengan orang lain) : Aquarius</span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Mars (keinginan dasar kita) : Libra</span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Jupiter (keberuntungan) : Scorpio</span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Saturn : Libra</span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Uranus : Sagittarius</span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Neptunus : Sagittarius</span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Mid-Heaven (aspirasi/karir) : Gemini</span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">North Node : Cancer</span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b>Rising (apa yang dilihat orang pertama kali mengenai diri kita) : Virgo </b>(agak cusp karena sudah mau ke Libra)</span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b>Mengapa orang hanya mengenal <i>sun zodiac?</i></b> karena <i>sun zodiac</i> adalah yang paling utama, seperti matahari yang menjadi pusat tata surya. Ibaratnya itu filter atau pusat dari semua tindakan yang kita lakukan pada akhirnya. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Element saya paling dominan itu air dan udara. Ada bagusnya, membuat saya lebih <i>less emotional</i>, karena air itu emosi, sedangkan udara kebalikannya yaitu logis. Dan saya kurang element tanah. <strike>pantes sering berasa mengawang-ngawang.</strike></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Kontradiktif</span></i></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Pernah merasa kalau kita ini suka kontradiktif, misal pengin berkeluarga tapi selalu merasa nggak siap untuk komitmen? Pengin hidup teratur tapi selalu akhirnya <i>disorganized, </i>pengin mencoba hal-hal baru tapi berat untuk meninggalkan zona nyaman<i>. </i>Hal itu karena manusia terdiri dari banyak zodiac dan menjadikan manusia memiliki banyak sifat atau <i>dual personality</i>. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Ambil contoh mengenai <i>relationship :</i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Banyak yang bilang kalau masalah <i>relationship</i> jangan lihat <i>sun zodiac</i> saja, karena itu menyangkut emosi dan hubungan, maka yang lihat adalah <i>moon zodiac </i>dan <i>venus zodiac</i>, kalau sudah menikah, tambahkan dengan <i>Mars</i> karena selain keinginan dasar, Mars adalah gairah seksual. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Jika <i>moon</i> Scorpio, itu biasanya <i>passionate and intimate,</i> ingin apa-apa selalu melibatkan kebersamaan, terutama menyangkut pasangan atau orang yang dicinta, sedangkan kalau <i>venus </i>Aquarius itu kebalikannya, cuek dan lebih suka sendiri karena merasa bebas. Jadinya? kontradiktif, kadang <i>hot </i>seperti<i> Scorpio</i>, kadang <i>cold(cuek) </i>seperti <i>Aquarius. </i></span></div>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b>Compatibility</b> </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Banyak yang enggan saat ditanya mengenai kompatibel. Karena masalah <i>relationship</i> itu rumit. Saya pun setuju. Karena saya tidak percaya dengan compatibility. Biasanya kan zodiac berelemen api pasti cocoknya sama sesama api dan udara. Sedangkan kalau zodiac berelemen air maka cocoknya sama sesama elemen air dan tanah. Kalau untuk saya pribadi, saat menyangkut <i>relationship</i> saya percaya pada 3 hal : komitmen, kompromi dan cinta. :D</span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Jadi mengapa saya membahas mengenai zodiac, mungkin karena itu menyangkut sifat manusia. Saya selalu tertarik dengan sesuatu yang berhubungan dengan psikis. Boleh percaya atau tidak, tapi zodiac (<b>natal chart</b>) mempunyai tingkat akurasi 70%, lalu 30% nya lagi apa? jawabnya <i>free will</i>. Misal dengan mengetahui <b>natal chart, </b>bisa membantu untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kita dan bagaimana kita menggunakan kekuatan kita dan berkompromi dengan kelemahan kita adalah dengan menggunakan <i>free will</i>. </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Karena itulah untuk kali ini saya tidak membahas karakteristik zodiac secara satu persatu karena, semuanya balik ke <b>natal chart</b> untuk lebih detilnya. Daripada nanti saya tulis, Leo, Pisces dan Taurus romantis, sementara beberapa orang tidak setuju. Karena semua balik lagi ke <b>natal chart </b>dan bagaimana anda ingin romantis atau tidak. </span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7729676699146765935.post-24694743364327138952013-09-12T03:57:00.002-07:002013-09-18T04:42:11.960-07:00WRITING CHALLENGE DAY 12 : SHORT STORY<div style="text-align: center;">
<u>SHORT STORY</u></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bisa menulis fiksi adalah salah satu cita-cita saya, tapi mengapa tiap kali ada tantangan menulis fiksi saya justru bingung sendiri. Bingung memlih ide, bingung menyusun plot dan yang terutama bingung mengeksekusi cerita. Belum apa-apa saya sudah ketar ketir soal cerita, terus karakternya, terus konfliknya, terus endingnya, terus bagaimana membuat semuanya terasa klik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari 14 tantangan di <i>Writing Challenge</i> ada 3 yang sifatnya penulisan fiksi kreatif, yaitu fanfic, love story dan short story. Untuk yang <a href="http://draftnol.wordpress.com/2013/08/22/bertemu-denganmu-1/" target="_blank">fanfic</a> dan <a href="http://draftnol.wordpress.com/2013/08/29/writing-challenge-day-8-write-a-love-story/" target="_blank">love story</a> saya sudah menyelesaikan tantangannya dengan membuat tema cerita bernuansa romens yang memakai <i>3rd person POV</i>. Nah untuk kali ini saya mau coba menulis fantasi dengan <i>1st person POV</i>. Aneh rasanya kalau saya ngaku suka fantasi tapi justru tidak mencoba untuk menulis fantasi. Menurut saya pribadi, menulis fantasi itu termasuk yang tingkat kesulitannya tinggi. Karena meski fantasi, ceritanya tetap harus bisa masuk akal dan membuat pembaca percaya (nyambung).<br />
<br />
Iseng-iseng, saya coba buka draft lama saya (iya, saya dulu pernah coba bikin plot suatu cerita fantasi), sepertinya sudah 3 tahun lebih saya tidak menyentuh draft-draft tersebut, iseng-iseng saya coba membaca draft yang pernah saya tulis. Hasilnya? It's totally <i>shit</i>. Saya sama seperti beberapa penulis fantasi lain yang banyak menulis cerita fantasi mereka karena inspirasi dari games. Rata-rata cerita saya seputar kerajaan, perang dan <i>hero's journey</i>.<br />
<br />
Cerita-cerita itu belum berbentuk naskah cerita utuh, hanya plot-plot kasar dan saya lebih suka menyebutnya ide. Lucunya saat dibaca lagi ide-ide itu terasa tidak masuk akal sama sekali, terasa sangat dipaksakan. Saya rasa seandainya saya mereview cerita saya sendiri, saya akan membantainya. (<i>sometimes I'm overcritical)</i><br />
<br />
Kadang saya mikir, <i>"Lina, what the heck you've been thinking, wrote some kind of stories like that?" </i>yup itulah reaksi saya saat membaca ulang ide-ide cerita yang pernah saya buat. Mungkin karena sekarang saya sudah lebih tahu banyak mengenai cerita. Buku-buku yang saya baca lebih banyak dan yang terutama karena saya sendiri juga banyak mereview. <b>Karena itu penting banget untuk banyak membaca bagi siapapun yang mau menulis. </b><br />
<br />
BTW, langsung saja saya post kan link <i>short story</i> yang sudah saya tulis, kali ini saya sangat terlambat menyelesaikan <i>challenge</i>nya. Sebenarnya cerpen ini saya maksudkan untuk saya ikut sertakan di lomba <i>2nd anniversary</i> dari Indo Hunger Games, tapi ternyata telat, karena <i>deadline</i> sudah ditutup.<br />
<br />
<a href="http://draftnol.wordpress.com/2013/09/12/writing-challenge-day-12-short-story/">http://draftnol.wordpress.com/2013/09/12/writing-challenge-day-12-short-story/</a><br />
<br />
Temanya tentang dystopia dan saya sempat mikir lama sekali akan dystopia. Awalnya saya bermaksud membuat dystopia tentang krisis populasi manusia, dan untuk menggantikan manusia yang kosong, bumi banyak dihuni oleh robot-robot android. Ide ini saya dapat setelah saya membaca artikel, bahwa masyarakat Jepang terancam punah dalam beberapa abad kedepan, karena para wanitanya tidak mau mengandung. Tapi akhirnya saya batalkan karena terkesan terlalu <i>grand</i> untuk sebuah cerpen. BTW beda dystopia dan <i>post-apocalypse</i> itu rada tipis kalau kata saya.<br />
<br />
Akhirnya saya mengambil tema mengenai krisis energi, mengingat akhir-akhir ini saya sering mendengar keluhan mati lampu dimana-mana. </div>
arynityhttp://www.blogger.com/profile/01083757869063837432noreply@blogger.com0