Selasa, 09 Agustus 2016

Kita

Kau dan aku duduk berdua di kala hujan
Menatap rintik-rintik hujan menghampiri lembut jendela
Aku diam, kau pun diam
Terbuai dalam alunan nada-nada hujan
Kau genggam tanganku
Kusandarkan kepalaku di bahumu
Karena saat ini bukan diriku dan bukan dirimu
Saat ini hanya ada kita
Kita terdiam dalam sunyi senyap hujan
Kurasakan genggaman tanganmu yang semakin mencengkram erat
Wajahmu sendu & lelah
Aku merasakan bebanmu
Kau tetap diam bergeming
Aku memelukmu
Taruhlah sebagian bebanmu bersamaku
Karena ini bukan diriku dan dirimu
Karena ini adalah kita
Kau sedih
Aku menangis
Aku terluka
Kau merasa sakit
Aku tertawa
Kau bahagia
Karena ini adalah tentang kita

Kuharap waktu terhenti

Kuharap waktu terhenti
Tidak ada kepedihan kemarin
Tidak ada kecemasan akan esok
Hanya ada saat ini

Kuharap waktu terhenti
Tidak ada belenggu masa lalu
Tidak ada kekhawatiran masa depan
Hanya menikmati hari ini

Kuharap waktu terhenti
Tak ada bayang-bayang masa lalu menghantui
Tak ada tekanan-tekanan masa depan menghadang
Hanya melalui sekarang

When Shit Happened

Saat kesialan terjadi dalam hidupmu
Pilihanmu hanya dua
Pertama, menerima
Kedua, berusaha mengatasinya
Karena, kau tak bisa menolak kesialan
Meski kau tidak merencanakannya
Mereka akan datang tiba-tiba
Seperti badai di musim semi yang indah
Merusak hari baikmu seketika
Menggagalkan rencana masa depan yang telah kau susun
Kau berharap kau bisa mengulang waktu untuk mencegah kesialan
Tapi waktu tidak bisa kau ulang
Meski kau mengemis pada Tuhan